"Tetapi yang jelas saya akan ke sini lagi, ingin naik ke Ijen, dan eksplor pantainya," kata Farah.
Merdeka.com, Banyuwangi - Festival Banyuwangi Kuliner kali ini mendatangkan koki dan selebriti Indonesia, Farah Quinn. Dia mengajak masyarakat Kabupaten Banyuwangi untuk bangga dengan kuliner daerahnya sendiri.
"Banggalah dengan kuliner daerah sendiri. Contoh seperti di Peru, negara bagian Amerika Serikat. Dulu tidak ada yang kenal kulinernya. Karena masyarakatnya ikut bantu promosi, sekarang jadi bagian kuliner 50 terbaik di dunia," ujar Farah membuka obrolan sambil memasak Ayam Kesrut, dalam perhelatan Festival Banyuwangi Kuliner di Taman Blambangan, Kamis (12/4).
Sampai di Kabupaten Banyuwangi, Farah Quinn merasa kurang percaya diri saat membuat Ayam Kesrut yang menjadi tema lomba dalam Bakul. Apalagi dia harus memasak di hadapan Ibu-ibu warga Banyuwangi yang menjadi peserta lomba.
"Saya orang Palembang, saya lebih jago kalau bikin empek-empek. Dan sekarang, saya harus masak makanan khas Banyuwangi Ayam Kesrut, di acara kuliner," ujar Farah.
Festival Banyuwangi Kuliner menghadirkan 200 peserta masak dari ibu-ibu se-Kabupaten Banyuwangi. Peserta saling menunjukkan cita rasa terbaik olahan kuliner tradisional khas daerah Banyuwangi, Ayam Kesrut. Meski tergolong kuliner minim rempah, namun cara memasak yang tepat akan menghasilkan kualitas rasa berbeda.
"Ini kuliner sehat karena hanya direbus, jadi lemaknya terangkat, dan ini pakai ayam kampung. Sengaja pakai cabai merah yang gede, supaya bisa dapat warna merahnya juga. Kemudian lengkuas, daun salam, blimbing wuluh, lada, garam, sedikit gula dan tomat biar ekstra segar," kata dia.
Sementara masyarakat Banyuwangi, cukup hanya menggunakan rempah seperti cabai, terasi dan blimbing wuluh, gula dan garam. Hal ini juga memantik dialog antar Ibu-ibu dan Farah untuk meningkatkan cita rasa Ayam Kesrut.
"Apinya dibikin sedang saja, biar matangnya maksimal. Dan saya belum pernah menemukan kuliner begini di Indonesia, ini mirip masakan Pindang, pakai ikan air tawar di Palembang," jelasnya.
Farah menambahkan, masih penasaran dengan Banyuwangi. Meski hanya sehari, dia janji bakal kembali ingin mendaki Kawah Ijen dan berjemur di pantai Banyuwangi.
"Tetapi yang jelas saya akan ke sini lagi, ingin naik ke Ijen, dan eksplor pantainya," katanya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan, Festival Banyuwangi Kuliner yang rutin digelar tiap tahunnya, merupakan upaya untuk mengangkat kekayaan kuliner daerahnya. Sebelumnya Banyuwangi pernah mengangkat tema kuliner Rujak Soto, Sego Cawuk dan Pecel Pitik.
"Setiap tahun kami sajikan tema berbeda untuk mengangkat kekayaan kuliner tradisional, dan ini juga menjadi bagian untuk mendorong perekonomian masyarakat," katanya.