1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Festival Hadrah Banyuwangi untuk tumbuhkan musik Islami di kalangan anak muda

Festival ini akan digelar selama dua hari Sabtu – Minggu (26-27 Mei), di depan kantor pemkab Banyuwangi.

Festival Hadrah Banyuwangi. ©2018 Merdeka.com Reporter : Mohammad Taufik | Selasa, 22 Mei 2018 14:34

Merdeka.com, Banyuwangi - Di bulan Ramadan ini Banyuwangi kembali menghadirkan Festival Hadrah Pelajar 2018. Sejumlah pelajar tingkat SMP hingga SMA/SMK/MA dari berbagai daerah di Jawa dan Bali akan memainkan ajang ini. Seperti Madrasah Aliyah (MA) Muniroh, Blora Jawa Tengah, SMKN I Cengkareng DKI Jakarta, SMA Excellent Al Yasin, Pasuruan, SMKN I Rembang dan MA Salafiyah Buleleng, Bali.

Festival ini akan digelar selama dua hari Sabtu – Minggu (26-27 Mei), di depan kantor pemkab Banyuwangi.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, festival ini merupakan salah satu cara Banyuwangi untuk terus menumbuhkan semangat anak-anak muda dalam berkarya, dan mengeksplore bakat musik Islaminya. Banyuwangi ingin musik Islami terus tumbuh di kalangan pelajar. Apalagi potensi bermusik hadrah di lingkungan pelajar saat ini mulai cukup besar.

"Kesenian hadrah merupakan salah satu kesenian khas islami yang selalu mendapat tempat di hati umat Islam. Seni 'terbang' yang berirama menghentak, rancak, dan variatif membuat kesenian menjadi alternativ baru bagi anak muda dalam bermain musik. Hingga detik ini hadrah yang berasal dari kota Banjar ini mulai banyak diminati pelajar dan bahkan menjadi ekskul di sekolah-sekolah, pondok pesantren maupun sejumlah perguruan tinggi," kata Anas.

Selain itu, kata Anas, ajang ini juga bisa sebagai sarana konsolidasi dan silahturahmi antar pelajar. "Dengan ajang ini mereka bisa mengukur kemampuannya yang tidak hanya jago di lingkungan sendiri, tapi bisa beradu dan bersanding dengan pelajar yang lain untuk bertukar pengalaman memainkan musik religi," ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, Sulihtiyono menambahkan, dalam festival ini ada 131 grup tingkat SMP hingga SMA/MA dari Jawa dan Bali yang telah mendaftar. Setelah melalui tahap seleksi ketat tinggal 50 grup terbaik yang bisa tampil di festival ini.

Setiap grup terdiri dari 10 pelajar ini akan membawakan dua lagu, yang pertama sholawat denngan iringan musik albanjari (hadrah dan bass). Lagu kedua, lagunya bebas yang dikolaborasikan dengan musik non elektrik (perkusi). Seperti, keplak, marawis, calte, dumbuk, jimbe, bas, tamborin dan tamtam.

"Mereka ini akan tampil kurang lebih 12 menit di atas panggung. Festival ini dimulai dari pukul 08.00 – 22.00 Wib. Mereka yang tampil akan membawa suporter, sambil menunggu bisa ngaji atau ibadah lainnya di masjid lingkungan pemkab," katanya.

(MT/MT)
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA