"Pendidikan di sekolah itu penting. Tapi ada satu hal lagi yang penting tapi kita lupa yaitu memperhatikan jajanan di sekolah," ujar Anas.
Merdeka.com, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menjelaskan bahaya makanan tidak sehat di hadapan ratusan wisudawan Universitas Terbuka Jember, Jawa Timur. Wisudawan yang terdiri dari mahasiswa PGSD dan PGPAUD ini diberi pesan untuk mulai memerhatikan konsumsi siswa di sekolah.
"Pendidikan di sekolah itu penting. Tapi ada satu hal lagi yang penting tapi kita lupa yaitu memperhatikan jajanan di sekolah," ujar Anas saat memberi sambutan dalam Upacara Penyerahan Ijazah Program Magister, Sarjana, Diplima Universitas Jember, Kamis (6/4).
Pemerintah Banyuwangi saat ini sedang fokus membangun sumber daya manusia berkualitas. Sejumlah program pun dibentuk untuk mengatasi permasalahan yang muncul. Seperti membentuk Garda Ampuh Banyuwangi yang fokus mengatasi anak putus sekolah.
Selain itu ada juga Program Banyuwangi Mengajar yang digagas untuk menampung minat sarjana muda yang ingin berbagi ilmu di sekolah-sekolah pedesaan di Banyuwangi dan terakhir Inspektur Cilik.
Inspektur Cilik dibentuk karena lahir dari keresahan banyaknya jajanan tidak sehat dijual di sekolah-sekolah. Inspektur Cilik terdiri siswa sekolah yang bertugas mengawasi makanan dan minuman di lingkungan sekolah mereka sendiri.
Anas sengaja membentuk inspektur cilik karena makanan dan minuman tidak sehat banyak beredar di lingkungan sekolah. "Mumpung saya sedang berdiri di hadapan wisudawan lulusan pendidikan guru. Saya meminta jika kembali ke sekolah nanti dukung dan awasi pentingnya makanan sehat bagi tumbuh kembang anak kita," kata Anas.
Karena makanan tidak sehat ini secara langsung sangat mempengaruhi daya tangkap siswa di sekolah. "Kita fokus melahirkan generasi cerdas sejak usia dini. Maka makanan menjadi hal utama yang perlu diperhatikan bagi kesehatan serta tumbuh kembang anak di masa depan," ujarnya yang disambut riuh tepuk tangan dari wisudawan yang hadir.