1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Kebun bawang putih di Banyuwangi, dukung swasembada hingga program padat karya

Tanah Banyuwangi yang subur akan membuat panen jauh lebih banyak, yakni 4 ribu ton bawang putih basah.

Pekerja perkebunan tanda tangan pembayaran gaji harian . ©2018 Merdeka.com Editor : Endang Saputra | Kamis, 22 Februari 2018 17:32

Merdeka.com, Banyuwangi - Kebun bawang putih baru di Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur seluas 116 hektare telah menyerap 900 tenaga kerja. Kebutuhan tenaga kerja meningkat lebih dari 1.000 orang di masa panen.

Jumlah itu diperkirakan akan semakin bertambah setelah tercapai target luasan tanam 145 hektare April mendatang. Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Spudnik Sujono mengatakan, upaya swasembada bawang putih juga merupakan dukungan terhadap program padat karya Presiden Joko Widodo.

"Karena kalau kita mau swasembada tahun 2019, tahun 2018 kita harus tanam 26.650 hektare (skala nasional), dan di tahun 2019 paling tidak 73 ribu lah," kata Spudnik saat mengunjungi lahan perkebunan yang sekarang dikelola CV Sinar Padang Sejahtera yang beralamat di Surabaya itu, Kamis (22/2).

Mulai bekerja pukul 6.30 pagi hingga 11.30 siang, pekerja menerima upah Rp 35 ribu per hari. Mulai dari penanaman, pemasangan plastik penutup gundukan tanah atau mulsa, perawatan hingga panen yang dilakukan 100 hari setelah masa tanam.

"Harapannya kita bisa stop impor. Selama ini kita kan impor dari China, India, Mesir dan Taiwan. Mudah-mudahan keberanian Banyuwangi membuka lahan bawang putih baru bisa dicontoh daerah-daerah lain," kata Spudnik.

Secara terpisah, Ketua Kelompok Tani Lidjen Makmur Abdul Aziz mengatakan, pihaknya mengordinir tenaga kerja dari 4 kecamatan Giri, Kalipuro, Glagah dan Licin. Semula berjumlah puluhan, kini 900 orang bergabung dalam kelompoknya untuk bekerja di perkebunan bawang putih pertama di Banyuwangi.

"Awalnya mereka pengangguran, paling cuma ngerumput atau kerja serabutan ke daerah lain," kata Aziz.

CV Sinar Padang Sejahtera sendiri merupakan importir bawang putih yang memiliki kuota impor 10 ribu ton tahun ini. Regulasi baru mengharuskan mereka membuka lahan perkebunan baru yang menghasilkan 5 persen kuota impor mereka atau 500 ton per tahun.

Tanah Banyuwangi yang subur diperkirakan akan membuat mereka memanen jauh lebih banyak, yakni 4 ribu ton bawang putih basah ikat atau 40 persen dari kuota impor.

(ES) Laporan: Ahmad Suudi
  1. Pertanian
  2. Info Kota
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA