Korban kecelakaan tinggi, Polres Banyuwangi gelar razia lalulintas hingga 25 Maret

Merdeka.com, Banyuwangi - Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Banyuwangi resmi memulai Operasi Keselamatan Semeru. Setiap hari, mulai tanggal 5-25 Maret 2018, di Kabupaten Banyuwangi menggelar operasi razia lalu lintas.

Razia ini dengan nama Operasi Keselamatan Semeru ini, diharapkan bisa menekan angka korban kecelakaan lalu lintas dengan memberi edukasi, teguran hingga sanksi tilang.

Kapolres Banyuwangi, AKBP Donny Adityawarman mengatakan, angka korban meninggal akibat kecelakaan lalu-lintas di Kabupaten Banyuwangi cenderung meningkat tiap tahunnya, sejak 2016-2017. Dari situ, pihaknya bakal rutin menggelar razia hingga hampir satu bulan ini.

Selama tahun 2016, ada 219 korban meninggal akibat kecelakaan lalu-lintas. Angka ini meningkat menjadi 224 di tahun 2017.

"Jadi cukup signifikan korban jiwa di jalan, belum termasuk yang luka berat dan ringan, artinya ini bisa jadi masyarakat kurang paham, pentingnya aturan berlalu lintas," ujar Donny usai upacara Gelar Pasukan Operasi Keselamatan Semeru 2018 di halaman Mapolres Banyuwangi, Selasa (6/3).

Selama operasi keselamatan semeru, Donny memastikan personilnya lebih mengutamakan sisi edukasi kesadara berlalu lintas yang benar dan aman.

"Kami berikan pendidikan belalu lintas, karena kurang mengertinya wawasan berlalu lintas. Sanksinya tilang, tetapi ini kami cenderung memberi wawasan edukasi berlalu lintas," kata dia.

Setiap hari, aparat kepolisian akan fokus ke beberapa titik wilayah di Banyuwangi, dan dilakukan bergilir secara menyeluruh.

"Kami juga tambah kendaraan untuk patroli untuk setiap Polsek," jelasnya.

Upacara Gelar Pasukan Operasi Keselamatan Semeru, juga dihadiri Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Pihaknya, mendukung upaya menekan angka kecelakaan di Banyuwangi, di sela kunjungan wisatawan yang terus ditingkatkan.