HA sendiri membujuk korban untuk membuka rekening dengan tawaran peluang investasi dan dijanjikan menerima uang langsung.
Merdeka.com, Banyuwangi - Kepolisian Resor (Polres) Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur berhasil mengungkap modus pembuatan rekening palsu yang dipakai untuk aksi penipuan dengan cara transfer. Informasi datang dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Banyuwangi yang disertai keluhan para korban sebelumnya.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Banyuwangi AKP Sodiq Efendi mengatakan beberapa korban di Banyuwangi justru mendapat telepon dituduh menipu. Pasalnya rekening atas nama mereka ternyata digunakan HA (24) yang kini menjadi tersangka dan komplotannya untuk melakukan penipuan dari Makassar, Sulawesi Selatan.
HA sendiri membujuk korban untuk membuka rekening dengan tawaran peluang investasi dan dijanjikan menerima uang langsung Rp 1 juta rupiah di dalam tabungan. Namun setelah rekening baru jadi, perempuan itu membawa buku dan kartu ATM, berikut tabungan Rp 1 juta di dalamnya. Korban yang buku tabungannya dibawa hanya menerima uang saku Rp 125 ribu.
"Ada beberapa korban yang mengaku rekening atas nama dia menerima transferan yang tidak mereka ketahui. Total 153 transaksi per hari," kata AKP Sodiq, Selasa (6/3).
Misalnya Niken, warga Desa Mangir, Kecamatan Rogojampi, rekening atas nama dia yang dibuat bersama HA, telah menerima dana Rp 96 juta. Korban lain penipuan pembuatan rekening untuk penipuan ini adalah Vita asal Desa Kaotan, Kecamatan Rogojampi yang rekening baru atas namanya telah berisi uang Rp 41 juta.
Ada lebih dari 15 korban di Banyuwangi yang telah terdata, 10 buku rekening atas nama mereka telah dikirimkan ke Makassar, 7 di antaranya rekening BRI. Kemungkinan korban penipuan pembuatan rekening bank berkedok investasi oleh wanita asal Banyuwangi ini akan terus bertambah.
"Kami dari Satreskrim melakukan lidik, sementara modusnya penipuan. Sekarang masih dalam proses penyidikan," katanya.