"Kami menilai masyarakat di sini (Banyuwangi) benar-benar ikut peduli. Lihat saja, mereka mau datang berbondong-bondong e-Park," kata Dyah.
Merdeka.com, Banyuwangi - Banyuwangi, Jawa Timur, menjadi tuan rumah Komfrensi ke IV Indonesia Berkebun yang dimulai Jumat (5/8). Open ceremony baru digelar hari ini di lokasi e-Park di kawasan Gelanggang Olahraga (GOR) Tawangalun sudah dipadati pengunjung.
Mulai dari pelajar hingga ibu-ibu tumpah-ruah di lokasi yang sudah disulap menjadi area Botani Ethnic Garden. Selain warga Banyuwangi sendiri, para peserta Konferensi Indonesia Berkebun juga terlihat sudah memadati kawasan e-Park. Mereka tampak menikmati kawasan yang dipenuhi pelbagai macam tanaman buah dan bunga.
Para delegasi dari pelbagai penjuru nusantara tersebut, mengaku kagum dengan cara Bumi Blambangan menyulap lahan seluas 2 hektar menjadi area hijau. Menurut mereka, Banyuwangi memang layak jadi tuan rumah Konfrensi Inddonesia Berkebun kali ini.
Ungkapan ini seperti dituturkan salah satu peserta Indonesia Berkebun, Dyah Puji Lestari. Delegasi asal Jakarta ini memuji e-Park milik orang Osing tersebut, yang mampu memaksimalkan lahan produktif menjadi Urban Farming.
"Kami menilai masyarakat di sini (Banyuwangi) benar-benar ikut peduli. Lihat saja, mereka mau datang berbondong-bondong e-Park. Ini suatu yang hebat. Karena tak mudah menggerakkan masyarakat agar peduli terhadap lingkungan. Pastinya menularkan semangat berkebun di lahan terbatas ini sangat menyenangkan," kata Dyah yang tengah asyik menikmati e-Park.
Sementara Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Banyuwangi, Arief Setiawan mengatakan, di event ini pihaknya membuat serangkaian kegiatan seperti lomba menanam tanaman hias di seluruh kantor, baik instansi pemerintah maupun swasta.
Selain itu juga ada lomba membuat tanaman minimalis tingkat pelajar SMP dan SMK Adiwiayata serta lomba merangkai buah dan sayur oleh ibu-ibu PKK se Banyuwangi. "Lomba merangkai buah dan bunga digelar di kawasan e-Park. Acara ini juga dihadiri Bu Dani (Ipuk Fiestiandani Azwar Anas) selaku Ketua Tim PKK Banyuwangi dan Ibu Minuk Yusuf Widyatmoko," terang Arief.
Di bagian lain, ibu-ibu PKK yang terlibat lomba juga mengaku antusias. Karena selama ini mereka hanya belajar merangkai bunga saja, dan sekarang berkesempatan merangkai buah dan sayur. "Ini kali pertama. Namun menyenangkan. Bahan-bahannya ada yang kami ambil dari pekarangan, dan beli dari tukang sayur rumah tadi pagi," ucap Minarni, ibu PKK asal Kecamatan Muncar.
Di Konferensi ke IV Indonesia Berkebun ini sendiri, para pegiat jejaring Indonesia Berkebun akan berdiskusi. Mereka akan menyamakan persepsi antara satu kabupaten/kota dengan lainnya, termasuk pemikiran para akademisi. Program dan strategi bagaimana menularkan semangat menciptakan lahan hijau di lahan perkotaan yang terbatas, akan dibahas di konferensi ini.
Konferensi ini, diikuti 24 komunitas yang menjadi delegasi dari masing-masing kabupaten/kota, serta diikuti tiga perguruan tinggi (PT) di Indonesia. Dan hingga sore tadi, sejumlah peserta dari Jakarta, Banten, Bali, Surabaya, dan Makassar sudah terlihat datang.
Sekadar tahu, Indonesia Berkebun merupakan gerakan komunitas yang bergerak melalui media jejaring sosial dengan tujuan menyebarkan semangat positif untuk lebih peduli kepada lingkungan dan perkotaan dengan Program Urban Farming, yaitu memanfaatkan lahan tidur di kawasan perkotaan untuk diubah menjadi lahan pertanian atau perkebunan produktif lewat peran masyarakat.