Mojokerto belajar akuntabilitas kinerja pemerintahan di Banyuwangi

Merdeka.com, Banyuwangi - Pemkot Mojokerto banyak belajar pada Banyuwangi dalam hal sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP). Dalam SAKIP, Banyuwangi menjadi daerah dengan penilaian akuntabilitas paling tinggi di Jawa Timur.

“Kedatangan kami ke Banyuwangi ini ingin melakukan studi banding, menggali ilmu terkait penerapan SAKIP di Banyuwangi. Karena Banyuwangi mendapatkan nilai yang tertinggi di Jatim, kami jadi ingin tahu apa rahasianya, karena kami juga tidak mau ketinggalan,” kata Asisten Administrasi Umum Pemkot Mojokerto, Kasih.

Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang diterapkan di Banyuwangi sudah maju dibanding Mojokerto. Mulai dari perencanaan, penganggaran dan evaluasi program kerja semuanya tersaji dengan baik dan transparan. Banyuwangi juga dinilai sangat maju karena telah menerapkan teknologi informasi dalam sistem kerjanya.

“Setelah dibandingkan ternyata Banyuwangi memang lebih maju dari kami. Nanti kami juga ingin melakukan seperti yang Banyuwangi terapkan di sini, khususnya transparansi program dan anggaran melalui teknologhi informasi,” ujar Kasih.

Selain studi banding terkait SAKIP, Pemkot Mojokerto juga ingin melihat penerapan susunan organisasi tata kerja (SOTK) Pemkab Banyuwangi yang baru saja disahkan Perdanya pada bulan Agustus lalu. “Kota Mojokerto juga baru mengalami perubahan OPD dan SOTK, kami juga sekaligus ingin melihat bagaimana penerapan SOTK di sini,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Organisasi Pemkab Banyuwangi Budi Santoso menyampaikan terimakasih atas kehadiran jajaran Pemkot Mojokerto ke Banyuwangi. Ini merupakan sebuah kehormatan dikunjungi oleh pemerintahan kota yang sudah lebih dulu maju dari Banyuwangi.

“Sebagai sesama daerah di Jawa Timur pastinya kami juga ingin semua daerah menjadi yang terbaik. Semoga Pemkot Mojokerto bisa mendapatkan apa yang diinginkan atas kunjungannya di Banyuwangi,” pungkas Budi.