Acara digelar pada Sabtu akhir pekan ini.
Merdeka.com, Banyuwangi - Rangkaian panjang Banyuwangi Festival 2016 masih terus berlangsung. Di penghujung bulan tahun ini, kembali dihadirkan Festival Kuwung. Event tahunan tertua yang digelar dalam rangka Hari Jadi Banyuwangi ini akan dihelat, Sabtu (3/12) malam.
Festival yang masuk dalam rangkaian Banyuwangi Festival 2016 ini akan menghadirkan beragam seni dan budaya asli Banyuwangi. "Festival Kuwung merupakan etalase kesenian dan tradisi masyarakat Banyuwangi yang beragam. Inilah yang membedakannya dengan festival lainnya. Bila festival lain menampilkan satu tematik budaya Banyuwangi, di Kuwung ini beragam tradisi khas Banyuwangi akan dipertontonkan," ujar Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, MY Bramuda.
Festival akan digelar malam hari pada pukul 19.00 WIB. Mengangkat tema ‘Etnis’, Festival Kuwung ini akan menyuguhkan keanekaragaman etnis di Banyuwangi. Di antaranya, Using, Jawa, Madura, Bali dan Tionghoa/China. Sekitar 900 peserta, akan berparade menampilkan atraksinya masing masing di sepanjang jalan 2,5 kilometer.
Sejumlah cerita rakyat, tradisi maupun ritual dari masing-masing etnis tersebut akan dikemas dalam sebuah parade fragmen. Perwakilan pelaku seni dari setiap kecamatan se Banyuwangi akan membawakan lakon yang berbeda-beda.
Salah satu cerita yang diangkat dari suku Using adalah Sarine Kembang Bakung. Cerita ini mengisahkan kegigihan dan semangat masyarakat desa dalam melestarikan budaya adat using, yaitu Seblang Olehsari dan Seblang Bakungan di Kecamatan Glagah. Kedua ritual bersih desa yang dipercaya masyarakat setempat sebagai upaya tolak bala’ agar terhindar dari wabah penyakit ini terus dilestarikan warga setempat hingga sekarang.
Selain cerita ‘Sarine Kembang Bakung’, ada pula fragmen tentang kisah Cungkup Tapanrejo, representasi suku Jawa; Ro’omah Kembang Kaka’o suku Madura; Melasthi (Etnis Bali); dan Shiyong Harmoni (Etnis China).
"Tradisi Saulak Suku Mandar juga akan ditampilkan dalam festival ini. Selain juga akan ditampilkan tari kreasi hingga kesenian musik khas Banyuwangi. Seperti tari cunduk menur, lagu Kelangan, Mendhem roso, Angin dan Srengenge," jelas Bramuda.
Bramuda menambahkan festival juga dipastikan semakin meriah dengan kehadiran lima kabupaten/kota sahabat yakni Kota Bogor, Kabupaten Sleman, Kabupaten Kediri, Kota Problinggo, dan Kabupaten Sumbawa Barat yang akan menampilkan kebudayaan daerahnya masing-masing.
Parade kesenian lokal Banyuwangi akan dimulai dari depan Kantor Bupati Banyuwangi dan fisnish di Taman Blambangan. Rutenya, Jl. A.Yani- PB. Sudirman-Susuit Tubun-Taman Blambangan.