"Sengaja Banyuwangi kami pilih jadi lokasi gathering. Sebab di sini alamnya indah, masyarakatnya hangat dan makanannya enak-enak".
Merdeka.com, Banyuwangi - Kabupaten Banyuwangi semakin sering dijadikan destinasi pertemuan pegawai dari sejumlah instansi besar. Yang terbaru, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membawa 180 pegawainya untuk acara gathering di Banyuwangi, Sabtu-Minggu (8-9/12). Mereka mengunjungi sejumlah destinasi wisata seperti Kawah Ijen dan Bangsring Under Water.
"Sengaja Banyuwangi kami pilih jadi lokasi gathering. Sebab di sini alamnya indah, masyarakatnya hangat dan makanannya enak-enak," kata anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Tirta Segara.
Selain mengunjungi sejumlah destinasi wisata, para pegawai OJK yang sehari-hari bergelut mengatur sektor keuangan nasional tersebut juga menikmati Festival Kuwung, festival yang menghadirkan beragam seni-budaya Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berterima kasih kepada OJK yang telah memilih Banyuwangi sebagai tempat menggelar pertemuan tahunan para pegawainya.
"Tentu kami berharap teman-teman OJK bisa rileks di Banyuwangi sebelum kembali ke Jakarta untuk menunaikan tugasnya mengatur dan mengawasi sektor keuangan nasional,"jelas Anas.
Anas menambahkan, Banyuwangi berharap bisa menjadi salah satu tujuan wisata MICE (meeting, incentives, convention, exhibition) yang terbukti mampu menggerakkan ekonomi lokal karena belanja wisatawannya selalu lebih banyak ketimbang wisata biasa.
"Banyuwangi bisa menjadi alternatif untuk menggelar pertemuan perusahaan swasta, BUMN, kementerian, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, asosiasi dunia usaha, lembaga negara, bahkan reuni angkatan kuliah. Tentu harga Banyuwangi lebih kompetitif dibanding Bali, Jakarta, atau Surabaya. Plus dapat bonus wisata alam yang masih sepi dari hiruk-pikuk," kata Anas.
Di Banyuwangi, sambung Anas, juga sudah berdiri berbagai hotel berbintang dengan ruang pertemuan yang bisa menampung hingga 1.300 orang.
"OJK, BI, berbagai kementerian dan lembaga negara, asosiasi pengusaha, hingga reuni angkatan kuliah dari sejumlah kampus telah menggelar pertemuan di Banyuwangi," kata Anas.
Sementara itu, di sela-sela aktivitas pertemuan pegawai di Banyuwangi, OJK juga menjalankan tugasnya dengan mensosialisasikan perlindungan konsumen sektor jasa keuangan sekaligus perencanaan keuangan kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN) Banyuwangi,
"Memang ini menjadi salah satu tugas kami di OJK yang memiliki 3 misi. Yakni mengatur, mengawasi, dan melindungi. Yang diatur dan diawasi adalah lembaga jasa keuangannya, sementara yang dilindungi adalah konsumen jasa keuangannya, termasuk ASN dan warga masyarakat secara umum," kata Tirta Segara.
Memberikan perlindungan kepada konsumen dan masyarakat, ujar Tirta, sangatlah penting.
"Pertama, ini sifatnya preventif dan edukatif supaya mereka paham produk-produk keuangan yang mereka beli dan akses. Kedua, sifatnya kuratif. Kalau masyarakat merasa dirugikan, boleh melakukan pengaduan," terangnya.
"Intinya konsumen harus paham, jangan sampai terjebak investasi bodong seperti produk keuangannya tak berizi , atau pun produknya tidak pernah disetujui OJK. Kalau konsumen kurang paham tentang ini, bisa langsung tanya pada OJK dengan telpon ke nomor 157," kata Tirta.
Selain sosialisasi kepada ASN, OJK juga mengedukasi pelajar dan mahasiswa di SMAN 1 Glagah Banyuwangi dan Universitas 17 Agustus Banyuwangi. OJK mensosialisasikan soal perlindungan konsumen dan bagaimana merencanakan keuangan untuk masa depan.