"Jadi bagi kami apresiasi masyarakat yang luar biasa menjadi parameter," kata Arief.
Merdeka.com, Banyuwangi - Festival Agro Ekspo yang berlangsung sepekan mulai 13-20 Mei 2017, berakhir dengan meningkatnya jumlah kunjungan masyarakat. Dari per hari rata-rata mencapai 2500 orang, pada malam penutupan pengunjung yang datang diperkirakan mencapai 10 ribu orang lebih.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi Arief Setiawan mengatakan, kesuksesan Festival Agro Ekspo memang diukur dari antusias masyarakat yang berkunjung.
"Jadi bagi kami apresiasi masyarakat yang luar biasa menjadi parameter, bahwa ini cukup berhasil. Dan masyarakat butuh tempat edukasi seperti ini," ujar Arief kepada Merdeka Banyuwangi usai resmi menutup rangkaian Festival Agro Expo, Sabtu malam (20/5).
Festival yang digelar di areal persawahan seluas 9 hektare ini, terletak di tengah kota Kelurahan Kebalenan, Kabupaten Banyuwangi.
Ratusan jenis tanaman pertanian dengan berbagai jenis media tanam coba ditampilkan dalam Festival Agro Expo. Semua kata Arief, tergolong hal baru yang belum diketahui masyarakat. Seperti tanaman padi hitam, sorgum, buah-buahan, berbagai jenis bunga sebagai penyeimbang serangan hama dan segala proses pertanian ramah lingkungan.
Belum lagi beragam tanaman perkebunan mulai tembakau, tebu, kopi juga tersedia di sana. Ada juga aneka ternak yang sesuai dengan sistem pertanian terpadu.
Selama festival berlangsung, sudah ratusan Anak-anak sekolah terlihat sering datang untuk mengenal berbagai jenis tanaman. Anak-anak hingga masyarakat bisa langsung dialog dengan petugas yang selalu standby memberikan pengetahuan mulai jenis sampai proses tanam.
Selain menjadi tempat edukasi, Festival Agro sekaligus memberikan ruang wisata bagi masyarakat.
"Festival ini ada empat unsur yang bisa bermanfaat bagi masyarakat, mulai sisi ekologi, edukasi, ekonomi dan enterpreneur. Memunculkan hal baru, yang masyarakat belum tahu. Dan siapapun boleh belajar, mulai Anak-anak sampai orang tua," paparnya.
Festival ini, kata Arief, memang membutuhkan proses yang panjang. Sejak Bulan Januari, pihaknya sudah mulai menanam berbagai jenis tanaman. Tahun depan, Festival Agro Expo akan digelar di tempat lain dengan konsep yang berbeda.
"Berharap ke depan lebih dari ini. Kita akan buat beda. Setelah ini semunya dibongkar, karena ini lahan kami sewa selama empat bulan," ujarnya.
Pada malam terakhir, masyarakat diajak makan bersama dari masakan hasil olahan pertanian Festival Agro Expo. Sementara di luar, para petugas parkir menjaga kendaraan di sepanjang jalan sekitar 1 Km. Antusias ini, kata Arief, tidak hanya soal edukasi dan wisata, tapi juga menggerakkan perekonomian masyarakat.
"Per hari rata-rata ada 2500 pengunjung. Malam ini mulai pagi tadi ada sekitar 10 ribu. Warga jaga parkiran mulai terminal sampai sini penuh. Bayangkan sehari saja, kalau ada seribu pengunjung kali Rp 2000 untuk bayar parkir sudah berapa, belum orang yang jualan, yang buka stand," ujarnya.
Selama Festival Agro Expo berlangsung, masyarakat gratis biaya masuk. Pengunjung hanya disilakan untuk mengisi buku tamu dan mematuhi peraturan tidak merusak tanaman.