"Hari ini kami baru mendapat bantuan dari Mentan, 10 jenis bibit jeruk baru, jumlah totalnya ada 22 ribu".
Merdeka.com, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah menerima bantuan 22 ribu bibit jeruk dengan 10 jenis baru dari Kementerian Pertanian (Mentan) Republik Indonesia. Kepala Dinas Pertanian Banyuwangi Arief Setiawan, mengatakan sebagai salah satu daerah dengan sentra tanaman jeruk, Banyuwangi diharapkan bisa membantu menekan impor jeruk dari Cina.
"Hari ini kami baru mendapat bantuan dari Mentan, 10 jenis bibit jeruk baru, jumlah totalnya ada 22 ribu. Ini untuk antisipasi impor jeruk yang warnanya kuning dari Cina," ujar Arief, Rabu (18/7).
Bibit jeruk yang sudah diterima, kata Arief bakal ditanam di kawasan ketinggian di lahan seluas 50 hektar. Jenis bibit jeruk baru yang ditanam, membutuhkan kawasan di ketinggian sekitar 600 Meter di atas permukaan laut.
"Kawasan ketinggian di Banyuwangi yang cocok ada di daerah Songgon, Singojuruh, Licin, Kalibaru, Glenmore. Total ada di lahan seluas 50 hektare," katanya. Beberapa jenis yang bakal ditanam seperti jenis pamelo, siam, dan nipis manis, telah disajikan di Festival Agro Expo.
Dinas Pertanian mencatat, Kabupaten Banyuwangi menjadi salah satu pemasok jeruk siam terbanyak di Jawa Timur. Setiap tahun, produksi buah jeruk rata-rata bisa mencapai 2,7 ton per hektar di lahan seluas 12.804 hektar. Sejak tahun 2011, jumlah produksi buah jeruk di Banyuwangi sebanyak 3.286 ton, meningkat menjadi 354.685 ton.
Tidak hanya jeruk, Banyuwangi juga mengembangkan bibit padi yang bisa meningkatkan produksi panen.
"Selain jeruk ada tanaman baru, padi pembenihnya, pemulihnya orang Banyuwangi. Tonasenya lebih tinggi,"ujarnya.
Festival Agro Expo menyajikan lebih dari 300 jenis tanaman dengan ribuan tanaman di lahan sawah seluas 2,5 hektare. Kegiatan ini, berlangsung selama sepekan sejak 14-21 Juli nanti. Pengunjung bisa datang dengan gratis, sejak pukul 09.00 - 21.00 WIB di bilangan Jalan Brawijaya, tepatnya di depan Kantor Samsat Banyuwangi.