Reza Habib, siap membagi ilmu kopi Banyuwangi pada Anda pecinta kopi

Merdeka.com, Banyuwangi - Reza Habib (27), pemuda Banyuwangi ini belajar tentang kopi secara otodidak. Ia mulai mengenal salah satu komoditi tersebut sejak akhir 2014. Awalnya, ia mengenal kopi Ijen dan Jaran Goyang di desa Kemiren.

Laki-laki humoris tersebut juga mengatakan jika dirinya mulai jatuh cinta pertama kali ketika mencicipi kopi arabika. Ia mengaku menemukan kenikmatan tersendiri ketika menghirup jenis kopi tersebut.

Tak lama, Reza dan kawan-kawan membuka sebuah kafe bernama Minak Kopi yang menyajikan kopi khas Banyuwangi dengan berbagai cara penyajian. Ia mempertahankan proses tradisional seperti manual roasting atau sangrai, namun juga memakai mesin modern.

Kafe berslogan real men drink coffee without sugar ini memiliki satu menu spesial untuk kopi dengan proses coldbrew. Yaitu ekstraksi kopi dengan air dingin melalui metode tetes. Proses ekstraksi tersebut membutuhkan waktu satu kali 24 jam.

Reza mengaku mempelajari proses ekstraksi kopi tersebut dari internet. Selain itu ia juga belajar kepada para ahli kopi berasal dari Banyuwangi seperti Iwan Subekti dan Nidom. Reza juga tak segan membagikan ilmu yang ia peroleh tersebut untuk para pengunjungnya.

"Pernah ada pengunjung dari Eropa yang datang ke sini hanya untuk mencicipi kopi asli Banyuwangi. Padahal saat itu kafe belum buka," ujarnya seraya tertawa.

Kafe yang sering memutar lagu jazz, blues, hingga country tersebut buka jam 16.00 WIB hingga dini hari. Reza menyatakan siap berbagi ilmu dengan siapapun yang ingin belajar tentang dunia kopi. Ingin belajar tentang kopi? Datang saja ke Minak Kopi di Jalan Hos Cokroaminoto, Cungking, Banyuwangi.