Sementara Karinding sendiri lebih dikenal sebagai alat musik khas Jawa Barat.
Merdeka.com, Banyuwangi - Puluhan Anak-anak Kampung Baca Taman Rimba (Kampoeng Batara) di Lingkungan Papring, Kelurahan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi belajar alat musik Rending. Salah satu alat musik khas Jawa Timur yang sudah ada sebelum tahun 1500 M.
DZ Handiarto, musisi asal Malang yang menekuni jenis alat musik karinding mengatakan, di Jawa Timur ternyata juga terdapat alat musik sejenis Karinding bernama Rending. Sementara Karinding sendiri lebih dikenal sebagai alat musik khas Jawa Barat.
"Umumnya yang dikenal Karinding dari Jawa Barat. Ternyata di Jawa Timur juga ada, termasuk Banyuwangi namanya Rending," tutur pria yang akrab dipanggil Bejo usai memberikan materi pekan lalu.
Bejo mengatakan, alat musik sejenis Karinding, juga ada di Bali bernama Genggong dan Pikanone asal Papua. "Kalau di Jawa Barat selain Karinding juga ada yang bernama Towel," lanjutnya.
Alat musik sederhana berbahan bambu ini dimainkan dengan digetarkan di permukaan rongga mulut. Anak-anak Kampoeng Batara satu per satu kemudian dikenalkan bagaimana cara memainkannya.
"Ada yang ditoel, dipukul dan ditarik. Ini penting diketahui anak-anak. Kenapa Jawa Barat lebih dikenal dari pada Jawa Timur. Padahal kita juga punya, bahkan teman-teman Jawa Barat mengakui kalau alat musik dari Jawa Timur berusia lebih lama sebelum tahun 1500," ujar pria yang juga aktif di Teater Celoteh Malang ini.
Ukuran alat musik Karinding rata-rata sepanjang 17-20 Cm. Kemudian Genggong asal Bali 20 Cm. Sementara Rending asal Jawa Timur memiliki panjang 40 cm.
"Selain lebih tua, alat musik Rending diakui lebih Laki," ujarnya.
Pria yang sudah 10 tahun menekuni belajar alat musik sejenis Rending ini juga berupaya menggali informasi tutur dari masyarakat terkait nilai filosofinya. Menurutnya, di Jawa Timur, Rending hanya menjadi permaianan biasa untuk menikmati waktu senggang. Sementara di Jawa Barat, Karinding sering dimainkan petani untuk mengusir hama.
"Secara ilmiah ada bunyi ultrasonik yang bisa menghalau hama," jelasnya.
Bejo berupaya mengenalkan alat musik tradisional di kota Kelahirannya Malang, dan saat ini mulai mengenalkan di Banyuwangi, salah satunya di Kampoeng Batara. "Ini alat musik khas Nusantara, kalau di Vietnam ada tapi pakai logam," ujar dia.