Awal 2016 adalah musim panen buah naga di Banyuwangi bagian selatan, Bangorejo, Purwoharjo, Pesanggaran dan sekitarnya.
Merdeka.com, Banyuwangi - Banyuwangi, selain sektor pariwisata cagar alam dan budaya, hasil bumi yang melimpah juga menjadi daya tarik wisatawan berkunjung ke sana. Salah satunya adalah komoditi buah naga di Kecamatan Pesanggaran.
Awal 2016 adalah musim panen buah naga di Banyuwangi bagian selatan, Bangorejo, Purwoharjo, Pesanggaran dan sekitarnya. Salah satu petani buah naga asal Pesanggaran adalah Suyono (32).
Laki-laki yang akrab dipanggil Yono tersebut menjual dagangannya di pantai Mustika, Pesanggaran. Rabu (25/3) siang ia membawa 2 tobos (keranjang) berisi 2 kuintal buah naga.
"Ini buah segar baru metik tadi pagi," ujar Suyono kepada Merdeka Banyuwangi. Ia sudah membungkus buah naga segar yang baru ia panen hari itu juga di dalam sebuah kantong plastik. Tiap satu kantong plastik berisi 3 kilogram dijual dengan harga Rp 10.000.
Beruntung, pantai Mustika siang itu sedang ramai pengunjung. Mayoritas pengunjung baru saja menuruni bukit antara pantai Pancer dan Wedi Ireng. Sehingga banyak wisatawan sangat membutuhkan buah segar untuk melepas dahaga.
Hanya berselang setengah jam setelah Yono menggelar lapak, dagangannya pun ludes oleh para wisatawan asal Surabaya. Ia dan rekannya pun sempat terpikir untuk mengambil lagi stok panenan di rumahnya, namun harus urung karena pertimbangan waktu untuk pulang-pergi.