1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Ada Wifi, makam di Banyuwangi jadi tempat tongkrongan remaja

Suasananya ga seram seperti tempat-tempat makam lainnya.

©2017 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Senin, 29 Mei 2017 14:46

Merdeka.com, Banyuwangi - Di mana-mana, kalau ada jaringan wifi gratis, pasti jadi tempat tongkrongan. Pemandangan ini juga terjadi di Kabupaten Banyuwangi.

Beberapa tempat akses Wifi gratis yang sering diburu remaja di sekitar Kota Banyuwangi antara lain di samping Taman Makam Pahlawan, kantor kelurahan, Alun-alun Taman Sritanjung dan Pendopo Sabha Swagata Blambangan. Para remaja ini, ada yang asik bermain game, mengunggah video di youtube, bermain media sosial hingga persoalan lebih serius seperti mengerjakan tugas kuliah.

Saat Merdeka Banyuwangi datang ke lokasi Taman Makam Pahlawan (TMP) yang terletak di depan kantor Pemkab Banyuwangi, ada satu titik ruang berkumpul untuk akses Wifi gratis di samping makam bernama "Sayuwiwit". Meski berada di samping makam, puluhan remaja terlihat asik mengakses Wifi tanpa rasa takut.

"Gak takut meski dekat taman makam pahlawan, kalau dulu takut. Sekarang banyak lampu. Tempatnya juga enak, enggak terlalu ramai, enggak sepi juga. Apalagi di sini ada Satpol PP-nya juga, jadi aman," ujar Ahmad Aunurohman (23), salah satu pemburu Wifi Gratis di TMP Sayuwiwit, Rabu (24/5).

Pria asal Desa Karangbendo, Kecamatan Rogojampi ini rela menempuh perjalanan sekitar 15 Km dari rumahnya, menuju TMP Sayuwiwit untuk berburu Wifi. Aunurohman mengatakan, di wilayah Rogojampi sebenarnya juga banyak titik Wifi, namun sebagian besar masih berbayar.

"Di Rogojampi ada, tapi bayar untuk beli user dan pasword-nya. Kalau di sini (TMP Sayuwiwit) gratis. Seminggu ini saya sudah empat kali ke sini buat download film persiapan hiburan selama puasa Ramadan di rumah, dan main game. Ya sekaligus nyamperin pacar," ujar Mahasiswa Stikes Banyuwangi ini.

Wifi gratis di TMP Sayuwiwit bernama "Perpustakaan TMP". Saat mengunduh dengan pengguna puluhan orang, Aunurohman bisa mengunduh dengan kecepatan 800 Kbps sampai 1 Mb per second.

"Rata-rata saya pakainya 2-4 jam. Kalau di Sayuwiwit ini dibatasi sampai jam 12 malam," ujarnya.

Asik berburu Wifi di pedestrian

Selain di TMP Sayuwiwit, para remaja di sekitar Kota Banyuwangi juga berburu Wifi di Kelurahan Kertosari. Bedanya, Anak-anak remaja berburu Wifi di sepanjang pedestrian sekitar Kantor Kelurahan Kertosari.

Para pemburu Wifi di Kelurahan Kertosari semua menggunakan handphone. Sebagian besar merupakan remaja hingga orang dewasa yang terlihat asik nongkrong di sepanjang pedestrian samping kelurahan.

Sufhan Yusuf  (33), salah satu pemburu Wifi mengatakan hampir setiap hari saat waktu senggang dia selalu mampir untuk mencari gratisan akses internet. "Rumah saya sekitar sini saja. Karena fasilitas bagus, mampir saja. Caranya juga mudah tinggal login saja," ujarnya.

Yusuf biasanya menghemat kuota dengan berburu Wifi gratis ketika ingin mengupload video di youtube. Selebihnya sambil mengakses media sosial.

"Saya kan senang dengan pertunjukan kesenian di Banyuwangi. Seperti musik kuntulan, angklung dan pencak silat selalu saya rekam. Kemudian upload di youtube-nya di sini. Ya bantu promosi ngenalkan Banyuwangi dikit-dikit," jelas pria yang keseharian berprofesi sebagai pedagang ini.

Sejak 2013, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menargetkan ada 1.000 titik Wifi yang terpasang di ruang publik hingga instansi. Ada yang gratis dan juga berbayar. Hingga 2017, di Banyuwangi sudah terpasang 1.400 titik Wifi dan media wireless 835 fiber optik.

Jaringan Wifi ini tersebar di setiap kantor desa, kelurahan untuk mendukung program smart kampung, Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan instansi pemerintahan. Di wilayah kota Banyuwangi sendiri, selain di TMP Sayuwiwit dan Kelurahan Kertosari dan kelurahan lainnya, ada juga di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Taman Sritanjung.

(MH/MUA)
  1. Pelayanan Publik
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA