1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

‎Angka pengidap degeneratif meningkat, Anas ajak warga berparadigma sehat

Kepala Dinkes Banyuwangi dr. Widji Lestariono juga menjelaskan bahwa 90 persen masyarakatnya Banyuwangi kurang mengonsumsi sayur dan buah.

Bupati Abdullah Azwar Anas di depan organisasi wanita se Banyuwangi. ©2018 Merdeka.com Editor : Farah Fuadona | Jum'at, 12 Januari 2018 18:37

Merdeka.com, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas terus mengajak warganya berparadigma hidup sehat. Caranya dengan menerapkan pola hidup sehat, rutin memeriksakan diri ke puskesmas dan berkonsultasi atas kondisi kesehatannya kepada petugas kesehatan.

Kepada Merdeka Banyuwangi, Anas mengatakan tidak perlu menunggu sakit untuk peduli pada kesehatan masing-masing. Artinya cek tekanan darah dan gula darah, sebaiknya dilakukan secara teratur. "Kalau paradigma sakit, nunggu kesehatannya terganggu baru ke puskesmas baru peduli pada kesehatan," kata Anas, Jumat (12/1).

Selain di puskesmas-puskesmas, dia juga mempersilakan masyarakat memeriksakan kondisi diri di layanan kesehatan mal pelayanan publik.

Di Banyuwangi angka penderita penyakit degeneratif atau penyakit karena faktor usia atau pola hidup tidak sehat cenderung naik. Berbeda dengan tahun 2012, pada 2016 paling banyak pengunjung ke puskesmas Sobo menderita penyakit degeneratif, seperti darah tinggi, radang tenggorokan, kencing manis, maag.

Jumlah penderita penyakit yang disebabkan lingkungan atau gizi yang kurang baik yang tertinggi di tahun 2012 justru turun.

"Kami menyiapkan layanan konsultasi kesehatan, tentang perilaku hidup sehat, bagi remaja hingga lansia," kata Kepala Puskesmas Sobo Banyuwangi Hanipan, saat ditemui di kantornya.

Dia berharap banyak masyarakat jadi lebih paham bagaimana menjaga kesehatan dirinya setelah berkonsultasi. Misalnya penderita darah tinggi akan dibimbing hingga mampu menghindarkan dirinya dari sakit stroke.

"Misalnya yang sekarang hipertensi, kalau dia tidak bisa memelihara sehingga berkembang menjadi stroke, biaya pengobatan jadi lebih tinggi dan mungkin dia tidak bisa lagi bekerja," kata Hanipan.

Jumlah warga berkonsultasi ke puskesmas yang dipimpinnya mencapai 2 hingga 3 persen dari total kunjungan. Lebih tinggi dari target dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi yang senilai 1 persen dari jumlah kunjungan.

Kepala Dinkes Banyuwangi dr. Widji Lestariono juga menjelaskan bahwa 90 persen masyarakatnya Banyuwangi kurang mengonsumsi sayur dan buah. Banyak juga warga yang tidak tahu bahwa badannya mengidap penyakit tertentu.

Ditambah lagi, masyarakat cenderung memiliki pola hidup tidak sehat seperti kurang aktivitas fisik, kurang olahraga, dan makan tidak teratur. Semua itu bisa menyebabkan munculnya penyakit tidak menular (PTM). Data terbaru di skala nasional, 65 persen kematian manusia disebabkan PTM, seperti stroke dan jantung.

"Kita sekarang jarang melihat ibu mengantar anaknya dengan mengendarai sepeda. Sekarang semua pakai motor, " kata Rio, sapaan dr Widji Lestariono.

Sehingga pihaknya kini mendorong semua tenaga kesehatan di bawahnya untuk membuka pelayanan penyuluhan, pemeriksaan, dan konsultasi kesehatan.

(FF) Laporan: Ahmad Suudi
  1. Info Banyuwangi
  2. Kesehatan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA