Sugiharto sendiri selalu berpesan pada anaknya, jangan pernah meremehkan lawan bertanding.
Merdeka.com, Banyuwangi - Kevin Sanjaya Sukamuljo, atlet bulu tangkis asal Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi berhasil menambah daftar medali emas untuk di Indonesia dalam ajang Asian Games 2018. Kevin berpasangan dengan Marcus Fernaldi Gideon berhasil menumbangkan lawannya sesama tim Indonesia, Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto saat berlaga di partai final ganda putra bulu tangkis, Selasa (28/8).
Sugiharto Sukamuljo (58), Ayah Kevin, saat menemani anaknya berlaga di Istora Senayan Jakarta, merasa bangga dengan prestasi yang kembali diraih anaknya. Dia menilai, anaknya harus lebih giat berlatih, setelah Kevin nyaris kalah dengan tiga match poin melawan Fajar dan Alfian pada final Asian Games.
"Saat ini lawan-lawannya banyak yang menyoroti Kevin, otomatis membuat dia harus berlatih lebih keras," ujar Sugiharto saat dihubungi melalui seluler, Rabu (29/8).
Sugiharto sendiri selalu berpesan pada anaknya, jangan pernah meremehkan lawan bertanding. Pesan tersebut berulangkali disampaikan Sugiharto kepada anaknya sebelum berlaga.
"Tidak boleh meremehkan lawan, harus tetap fight, itu selalu saya sampaikan pada Kevin, meskipun musuhnya bukan unggulan," jelasnya.
Pesan tersebut juga sering disampaikan melalui sambungan telepon, saat Kevin berlaga di final kejuaraan bergengsi All England 2017 melawan ganda putra bulu tangkis asal China. Saat pertandingan berlangsung, Sugiharto bersama istrinya Winartin Niawati terus berdoa agar anaknya meraih juara dan mengharumkan nama Indonesia.
"Waktu All England, saya lihatnya di televisi sama istri saya. Ternyata anak saya bisa menang. Saya langsung sujud syukur dan istri saya menangis karena bahagia," ujar Sugiharto.
Sejauh ini, Kevin telah meraih beberapa kejuaraan mulai tingkat kecamatan, kabupaten, nasional, Asia dan Eropa. Bahkan, Kevin berhasil meraih juara 7 kali di ajang Super Series dalam setahun 2017, mulai dari All England, India Terbuka, Malaysia Terbuka, Jepag Terbuka, China Terbuka dan Hongkong Terbuka.
"Mulai SD kelas satu sampai enam Kevin rutin dapat juara satu tingkat kecamatan. Kalau main di negara-negara Asia semua sudah pernah. Eropa juga sudah, cuma Amerika yang belum," ujarnya.
Sementara itu, tetangga Kevin, Sofyan Arifianto (27) yang tinggal satu RT dan RW di Dusun Sumberayu merasa bangga dengan prestasi yang diraih tetangganya. "Sebagai tetangga saya bangga, kemarin saya nonton dia di televisi. Jadi ingat saat dia masih usia 10-an tahun, saya sering melihat Kevin latihan di lapangan badminton dekat rumah," ujar Sofyan.
Menurut Sofyan, Kevin merupakan anak yang sangat pendiam. Setiap latihan, Kevin sering diantar Ayahnya, Sugiharto. "Anaknya pendiam, pendiam sekali. Sering latihan di belakang rumah, diantar ayahnya. Dia kan juga sering ke Jember untuk latihan saat kecil dulu," kata pria yang tinggal di kawasan Pasar Tradisional Sumberayu ini.
Sugiharto pernah menunjukkan ratusan piagam, medali dan piala yang pernah diraih Kevin saat ditemui di rumahnya, Rabu (15/3/2017). "Kevin memang tergolong anak yang disiplin. Sejak kecil, bila sudah saatnya latihan dia akan rajin berangkat, tanpa harus disuruh meski ada teman-temannya yang sedang bermain ke rumahnya," jelasnya.