Anggaran sebesar itu salah satunya untuk pembangunan jalan di desa-desa.
Merdeka.com, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, Jawa Timur terus mempercepat pembangunan infrastruktur di wilayahnya. Tahun ini, mereka mempersiapkan anggaran sebesar Rp 538,6 miliar untuk membangun sejumlah sarana infrastruktur.
Anggaran itu naik 46 persen dibanding tahun lalu yang hanya sebesar Rp 368,9 miliar. Dana itu akan difokuskan untuk pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, sarana-prasarana publik, dan infrastruktur sumberdaya air.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Binamarga, Cipta Karya, dan Tata Ruang Banyuwangi Mujiono mengatakan, pembangunan infrastruktur akan diarahkan pada pemerataan, sehingga semua warga bisa menikmati infrastruktur yang baik.
"Namun, tentu secara bertahap, karena Banyuwangi ini kabupaten terluas di Jawa Timur dan bahkan di Jawa. Pembangunan infrastruktur dilakukan bertahap karena alokasi dana juga diarahkan ke sektor lain seperti pendidikan, kesehatan, dan UMKM," kata Mujiono saat dihubungi, Selasa (8/3).
Dirinya menambahkan, khusus infrastruktur jalan dan jembatan, alokasi anggaran yang dipersiapkan senilai Rp 275 miliar dengan target pembangunan dan pemeliharaan jalan sepanjang 800 kilometer. Nantinya, mereka akan membangun jalan penghubung antar-desa setelah pada tahun sebelumnya fokus ke jalan antar-kecamatan.
"Kami juga konsentrasi pada pembangunan jalan menuju sentra perekonomian warga, seperti jalan ke usaha pertanian. Awal tahun ini sudah ada beberapa pembangunan yang dimulai. Akses menuju tempat pelayanan publik dan fasilitas pendidikan dan kesehatan juga menjadi perhatian. Selain itu, banyak jalan akan dibangun untuk memperbaiki aksesibilitas menuju tempat wisata seperti ke kawasan Teluk Hijau," jelasnya.
Tak hanya itu, Pemkab Banyuwangi juga akan membangun jembatan. Di antaranya di Kecamatan Kabat, Pesanggaran, dan Jembatan Glenmore. Masing-masing jembatan ini akan dibangun dengan lebar yang sama, yakni 6 meter. Hanya panjangnya saja yang berbeda, seperti jembatan di Kecamatan Glenmore paling panjang, yaitu 70 meter.
"Jembatan Glenmore ini merupakan jembatan terpanjang, karena manfaatnya besar sekali sebagai jalan alternatif yang menghubungkan Glenmore-Kalibaru atau Genteng-Glenmore lewat arah utara. Tak lupa infrastruktur sumberdaya air juga dibangun, baik terkait air bersih maupun air untuk menunjang pertanian," terangnya.
Terkait pembangunan bandara, untuk tahun ini pengerjaannya sudah memasuki tahap penyelesaian terminal yang berkonsep hijau. Pemkab Banyuwangi akan menyelesaikan terminal kedatangan, keberangkatan, ruang VVIP, ruang tiket, anjungan kantor penerbangan, mushola, hall, restoran, art shop untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dan ruang security.
Pemkab Banyuwangi juga akan mengembangkan infrastruktur penunjang pariwisata. Salah satunya ialah penataan Pantai Mustika di Pesanggaran dan pembangunan landscape Grand New Watudodol yang dikerjakan tahun ini.
Terakhir, infrastruktur pasar tradisional tak luput dari perhatian. "Seiring dengan pelarangan ekspansi pasar modern di Banyuwangi, kami terus merevitalisasi pasar-pasar tradisional menjadi pasar rakyat yang tertata, bersih, dan nyaman. Salah satunya dengan membangun pasar yang terpadu dengan terminal wisata di daerah Sobo," kata dia.
Pasar Sobo yang menempati lahan seluas 10.315 meter persegi nantinya memiliki konsep yang menggabungkan aktivitas usaha pedagang dan wisatawan. "Dengan diintegrasikan ke terminal pariwisata, tentu memudahkan pedagang dalam memasarkan dagangannya, karena tempat itu akan menjadi salah satu simpul berkumpulnya wisatawan," pungkasnya.