Prototype desain dibuat dari kertas karton atau kertas A4, disertai keterangan gambar, sketsa dan foto dikirim ke Rumah Kreatif Banyuwangi.
Merdeka.com, Banyuwangi - Untuk meningkatkan daya saing produk hortikultura Banyuwangi, Dinas Koperasi dan UMKM menggelar lomba desain packaging buah. Kemasan yang dilombakan adalah kemasan untuk buah lokal Banyuwangi, seperti buah naga, durian dan jeruk.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, Alief Rahman Kartiono, produksi hortikultura Banyuwangi terus meningkat dan banyak diminati pasar. Pada 2015 produksi buah naga mencapai 30 ribu ton, jeruk 354 ribu ton, durian 11 ribu ton.
"Seiring dengan perkembangan pariwisata di Banyuwangi, produk hortikultura ini juga terimbas posistif. Kebun buah-buahan berkembang menjadi wisata agro. Banyak wisatawan mencari oleh-oleh buah lokal Banyuwangi. Oleh karenanya, packaging buah menjadi hal yang penting bagi kami," ujar Alief.
Menurut Alief, packaging yang menarik bisa menjadi identitas sekaligus menambah nilai jual sebuah produk. "Kemasan bukan semata untuk melindungi produk saja, lebih dari itu packaging yang menarik bisa meningkatkan pemasaran sebuah produk. Untuk itu kemasan harus dikonsep secara cermat," kata Alief.
Alief mengatakan peserta lomba desain diwajibkan mengirimkan desain kemasan buah yang telah dibuatnya. Prototype desain tersebut dibuat dari kertas karton atau kertas A4, disertai keterangan gambar, sketsa dan foto.
"Selanjutnya dimasukkan ke dalam amplop dan dikirim ke Rumah Kreatif Banyuwangi mulai 14 - 16 September untuk dinilai. Setiap peserta bisa mengirimkan lebih dari satu karya atau maksimal tiga," ujar Alief.
Rumah Kreatif adalah sebuah bangunan yang didirikan Pemkab Banyuwangi sebagai pusat operasional situs belanja online UMKM Banyuwangi, www.banyuwangi-mall.com. Di gedung ini aktivitas product development, mulai dari administrasi, penanganan order, pengiriman barang, hingga kegiatan kreatif seperti pemotretan produk dan desain grafis UMKM dilakukan.
Kriteria penilaian lomba desain, kata Alief, meliputi Inovasi, kreativitas, orisinalitas ide, memiliki karakter lokal, produk ramah lingkungan dan berorientasi pasar. “Dalam desain itu juga harus dijelaskan proses pembuatan packaging mulai aksesoris hingga material kemasannya. Mereka juga dituntut untuk membuat packaging dari bahan yang sederhana tapi eye catching,” ujar Alief.
Desain kemasan yang menarik, peserta akan mempresentasikannya di hadapan tim penilai pada 18 September. Selanjutnya akan diambil tiga desain terbaik. “Hasil desain terbaik akan kami jadikan contoh packaging bagi pedagang buah di Banyuwangi," kata Alief.