"Alhamdulillah beliau (Joni Herman) sangat meresponnya, dan dalam waktu dekat akan direalisasikan dukungan ITS," kata Anas.
Merdeka.com, Banyuwangi - Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur, seolah berpacu dengan zaman. Kota Seribu Gandrung ini, tak ingin 'gagap' teknologi modern. Sumber daya manusia (SDM) terus dikembangkan.
Wilayah sekolah-sekolah pun disasar untuk 'mencetak' generasi-generasi melek teknologi. Dan untuk mewujudkan mimpi ini, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengaku siap menggandeng Kampus Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.
Orang nomor satu di Banyuwangi ini mengatakan, nanti ITS bersama kampus lain di daerahnya, seperti Politeknik Negeri Banyuwangi bakal ikut mendorong pengembangan sejumlah sekolah menengah kejuruan (SMK), agar memperkuat bidang teknologi.
Anas juga mengaku, Sabtu lalu (19/3), dia telah bertemu dengan Rektor ITS, Joni Hermana dan sejumlah wakil rektor serta guru-guru besar di kampus itu untuk membahas masalah tersebut.
"Alhamdulillah beliau (Joni Herman) sangat meresponnya, dan dalam waktu dekat akan direalisasikan dukungan ITS bagi Banyuwangi," ungkap Anas, Selasa (22/3).
Kebetulan, lanjut dia, sejumlah dosen Politeknik Negeri Banyuwangi, juga tengah kuliah S2 (Strata 2) dan S3 di ITS karena beasiswa pemerinta pusat. "Jadi klop. Nanti bisa bersinergi."
Untuk SMK, masih kata Anas, salah satu yang bakal diwujudkan adalah SMK baru di kawasan Tegalsari, yang tahun ini mulai dibangun dengan dana Rp 14 miliar. SMK tersebut mempunyai jurusan terkait teknologi, pariwisata dan batik.
"Kami dibantu Pakde Karwo (Gubernur Jawa Timur, Soekarwo) untuk bangun SMK. Nah, nanti ITS bisa ikut bantu seperti bikin kurikulum berbasis technopreneurship, termasuk mendidik guru-gurunya. Mungkin nanti namanya SMK Kreatif. Saya akan usulkan ke Pak Gubernur untuk nama tersebut," ucapnya.
Selain dukungan untuk SMK di Tanah Osing atau Using, mahasiswa ITS juga diharapkan bisa melaksanakan pengabdian atau kuliah kerja nyata (KKN) serta melakukan penelitian di Banyuwangi.
"Nanti dalam kuliah kerja nyata, mahasiswanya bisa dampingi teknologi tepat guna sederhana bagi UMKM Banyuwangi. Bersama kampus-kampus lain termasuk yang ada di Banyuwangi. Semakin banyak yang membantu, SDM kami tentu semakin bagus. Kerja pengembangan SDM adalah kerja keroyokan," katanya.
Anas menjelaskan, dalam satu atau dua pekan ke depan, tim Pemkab Banyuwangi akan mendetailkan kerja sama dengan ITS tersebut. Termasuk akan dijajaki ITS bisa mendampingi pengembangan Politeknik Negeri Banyuwangi.
"Jadi kerangkanya adalah saling bantu untuk kembangkan SDM. Saya gembira karena teman-teman ITS niat tulus membantu," terang Anas.