1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Bupati Anas bentuk UPT-UGD Penanganan Kemiskinan warga Banyuwangi

"Meski angka kemiskinan di Banyuwangi terus mengalami penurunan, problem ini tetap menjadi fokus perhatian kami," kata Anas.

Bupati Azwar Anas. ©2016 Merdeka.com Reporter : Mochammad Andriansyah | Kamis, 14 April 2016 14:18

Merdeka.com, Banyuwangi - Angka kemiskinan di Banyuwangi, Jawa Timur, dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan. Selama empat tahun, angka kemiskinan di Bumi Blambangan turun hingga 9,57 persen dari angka 20,09 persen pada 2010.

Kendati demikian, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas belum bisa bernapas lega selama masih ada warganya belum sejahtera. Untuk itu, pemkab akan membentuk unit pelaksana teknis (UPT) penanganan kemiskinan.

Dengan UPT ini, Anas berharap penanganan masalah kemiskinan tak perlu lagi menunggu proses alur birokrasi yang lama. UPT akan dibentuk di tiap kecamatan dan bertugas menyisir semua permasalahan warganya agar segera tertangani.

"Meski angka kemiskinan di Banyuwangi terus mengalami penurunan, problem ini tetap menjadi fokus perhatian kami. Saat ini, kami tengah merumuskan formula penanganan secara cepat dan tanggap," terang Anas, Kamis (14/4).

Suami Ipuk Fiestiandani ini juga mengaku, selama ini, pemkab memiliki anggaran cukup untuk menang‎ani masalah kemiskinan. Namun, sering kali penanganan itu terhambat di urusan birokrasi dan administrasi. Sehingga menghambat proses pelayanan orang miskin secara cepat.

"Perlu ada 'jalan tol' untuk mengintegrasikan dengan dinas-dinas yang ada. Untuk itu, kami akan bentuk ‎UPT penanganan kemiskinan di masing-masing kecamatan. UPT ini bertugas merespon beragam masalah, terutama pelayanan dasar untuk orang miskin seperti akses kesehatan dan pendidikan," katanya.

UPT ini terkoneksi langsung secara online dengan unit gawat darurat (UGD) penanganan kemiskinan di Kantor Bupati. "Kemudian singkronisasi data UGD akan diintegrasikan ‎ke Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa serta bagian kesejahteraan sebagai sekretariat UGD."

Karena data penanganan kemiskinan ini sifatnya penting dan mendesak, mantan anggota MPR termuda ini menargetkan satu bulan ke depan sistem dan data masalah kemiskinan sudah harus segera bisa dioperasionalkan.

"Karena ini penting, target kami satu bulan ke depan sistem dan datanya sudah bisa dioperasionalkan agar bisa segera menunjang kinerja UGD di kantor saya. Kita juga terus merumuskan formula yang lebih untuk UPT ini. Harapannya, bisa segera menyelesaikan masalah kemiskinan secara cepat," ucapnya tegas.

Bupati dua periode ini juga mengatakan, selama ini pihaknya telah memaksimalkan media sosial, seperti Twitter dan Facebook (FB) sebagai akses informasi yang eksekusinya dilakukan melalui WhatsApp (WA) Group, yaitu Grup SKPD dan camat.

"Berkat kemajuan teknologi, saya merasa terbantu. Karena banyak pengaduan yang langsung ke saya. Saya juga sudah bentuk grup messenger dengan Kepala SKPD. Semua aduan melalui Twitter dan FB saya capture dan langsung kita handle. Grup WA kita, SOP-nya empat jam sudah harus tertangani," katanya.

Sekadar tahu, ‎sejumlah kasus yang sempat singgah di akun medsos Anas di antaranya, kasus kesehatan balita cinta, Agus‎ dengan pen di perut, hingga masalah kemiskinan di daerah pelosok. "Kita ingin, agar cara yang sudah berjalan, penanganannya bisa lebih sistematis lagi. Salah satunya ya lewat UPT ini," ujarnya.

(MT/MA)
  1. Info Kota
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA