Puluhan Anak-Anak Belajar Hidroponik, Manfaatkan Limbah Botol Mineral Bekas

Merdeka.com, Banyuwangi - Komunitas Berkebun Banyuwangi menunjukkan cara menanam sayur dengan memanfaatkan media tanam limbah botol mineral kepada puluhan anak-anak di Kabupaten Banyuwangi.

Usai mengenal dan belajar menanam dengan metode hidroponik, anak-anak membawa pulang hasil tanamannya untuk dirawat di rumah.

"Nanti kami akan memantau hasil tanaman anak-anak seminggu sampai sebulan kemudian, yang terbaik akan dapat hadiah," kata Dedi Darmawan, Pantia kegiatan menanam sayur di Gor Tawangalun Banyuwangi, Minggu (25/11).

Dedi menjelaskan, edukasi menanam sayur dengan memanfaatkan limbah botol mineral diharapkan bisa membentuk mental anak-anak sejak dini agar bijak dan ramah terhadap lingkungan.

Sementara media tanam dengan sistem hidroponik, untuk mengenalkan bercocok tidak hanya di tanah, tapi juga bisa dengan air.

"Harapannya anak-anak juga bisa gemar bercocok tanam, meski dengan botol mineral bekas juga bisa," kata dia.

Sementara itu, Dokter Sayur, Dr Pandu Ari Wibowo menyampaikan materi hidroponik dengan cara mendongeng.

"Sebelum jadi tanaman semua ini berasal dari biji, dulunya ini kecil," kata Pandu kepada anak-anak.

Proses pembuatan hidroponik dengan media botol mineral cukup sederhana. Botol mineral dipotong menjadi dua bagian, satu untuk menaruh tanaman dan satunya untuk tampungan air.

"Awalnya benih ditaruh di potongan rockwool yang berbentuk kubus ini. Setelah diberi air dinetpot untuk tempat menanamnya, akan muncul tunas satu sampai dua hari," jelasnya.

Menariknya, cara bertanam hidroponik tidak perlu disiram. Anak-anak hanya perlu menambah volume air yang berkurang akibat menguap terkena panas matahari.

"Cuma kalau tanaman hidroponix butuh vitamin. Namanya Abmix. Nutrisi A dan B, keduanya harus dipakai semua. Kalau sudah airnya gak perlu diganti, Adik adik hanya perlu menambah airnya," katanya.