"Ada sesuatu yang berharga di sini, lingkungannya sangat nyaman. Ini sesuatu yang tak bisa dinilai," kata Moeldoko.
Merdeka.com, Banyuwangi - Kepala Kantor Staf Presiden, Jendral (Purn) Moeldoko mengunjungi Banyuwangi, Senin (26/11). Di kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini, Moeldoko menyempatkan diri menikmati dan berwisata kuliner khas Banyuwangi.
Bersama Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan ulama kondang Habib Syech Abdul Qodir Assegaf, Moeldoko langsung diajak menikmati makanan ikan laut khas Banyuwangi, mulai ikan bakar, sup ikan, kepiting, hingga kerang.
Usai menyantap seafood, Moeldoko mengunjungi Sanggar Genjah Arum di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi. Sanggar seni yang berarsitekturkan bangunan khas Suku Osing (masyarakat asli Banyuwangi) ini juga terkenal akan kelezatan kopinya.
Di sana, Moeldoko tampak menikmati kopi yang diproduksi warga setempat sembari diiringi lantunan musik khas Banyuwangi. Dia juga ditunjukkan jenis-jenis kopi Banyuwangi, dan mencicipinya satu per satu, termasuk kopi luwak. Moeldoko pun langsung kepincut kopi Banyuwangi.
"Ada sesuatu yang berharga di sini, lingkungannya sangat nyaman. Ini sesuatu yang tak bisa dinilai. Menikmati kopi Osing yang aromanya lezat di lingkungan yang sangat natural, membawa pesan ingin selalu kembali ke Banyuwangi. Saya sudah sampaikan ke anak dan istri saya untuk liburan ke Banyuwangi. Saya melihat daerah ini tumbuh sangat baik," ujar Moeldoko.
Dengan suasana khas perdesaan, Moeldoko juga terlihat rileks. Bahkan Moeldoko juga ikut bermain musik dengan alat dari lesung padi dengan para pemusik yang mayoritas adalah nenek-nenek desa setempat. Berulang kali mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) itu tertawa lepas mengekspresikan kegembiraannya.
"Sangat alami. Main lesung langsung mengingatkan pada masa kecil saya di kampung. Saya sangat menikmati Banyuwangi. Anda semua yang kemari, juga pasti akan ketagihan kembali ke Banyuwangi. Pengembangan seni-budaya di sini luar biasa," kata Moeldoko.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, perkembangan pariwisata daerahnya tidak terlepas dari peran pemerintah pusat. Pengembangan pariwisata adalah bagian dari upaya menggerakkan sektor-sektor ekonomi domestik dan meningkatkan produktivitas rakyat, sesuai yang digariskan di Nawacita Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla.
"Dukungan pemerintah pusat juga luar biasa terhadap inovasi Banyuwangi, mulai dari pengembangan bandara, infrastruktur pariwisata, hingga peningkatan sektor pertanian," katanya.