"Inilah cara Pemkab Banyuwangi, setelah dapat penghargaan langsung syukuran. Agar rezeki dari Allah terus mengguyur kepada Banyuwangi".
Merdeka.com, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menggelar selamatan dilengkapi selawat dan doa bersama di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (7/11). Acara yang dilaksanakan setelah salat asyar berjamaah itu diikuti ratusan pelaku pariwisata dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebagai ucapan syukur atas perkembangan pariwisata Bumi Blambangan selama ini.
Selain menjadi juara dunia UNWTO kategori Inovasi Kebijakan Publik dan Tata Kelola Pemerintahan pada tahun 2017 dan juara destinasi wisata bersih tingkat Asean awal tahun 2018, Banyuwangi terus mengumpulkan berbagai penghargaan. Terakhir Bupati berusia 45 tahun itu menerima penghargaan Top 40 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) nasional dengan pelayanan antar obat ke rumah pasien, langsung dari Wakil Presiden Yusuf Kalla.
"Inilah cara Pemkab Banyuwangi, setelah dapat penghargaan langsung syukuran. Agar rezeki dari Allah terus nggrojok (mengguyur) kepada Banyuwangi," kata Anas.
Suami Ipuk Fiestiandani itu juga memberikan motivasi pada para pelaku wisata di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu untuk menjaga kualitas pengalaman indah para wisatawan. Pasalnya kunjungan ke Banyuwangi terus meningkat, di antaranya dilihat dari arus pergerakan penumpang Bandara Banyuwangi yang berjumlah hingga 1,6 ribu orang per hari.
Mereka masing-masing membutuhkan hotel, transportasi ke tempat wisata dan makan kuliner khas yang harus disediakan dengan kualitas yang bagus. Pasalnya bila semuanya tidak sesuai dengan keinginan wisatawan, mereka akan bercerita buruk pada orang lain, mengeluh dan menyebarkan citra negatif Banyuwangi.
"Profit penting, tapi tolong dijaga Banyuwangi, kami sudah mati-matian membangun Banyuwangi. Kuncinya dengan menyesuaikan segmen wisatawan," ujar Anas.
Dia menjelaskan misalnya penanganan rombongan wisatawan guru sekolah dan rombongan profesor harus dibedakan meski harus menyesuaikan harga jasa wisata. Bila wisatawan kelas atas merasa puas dengan kesan berwisata di Banyuwangi, mereka akan menceritakan pengalaman bagus mereka kepada orang-orang lain.
"Sekarang tamu-tamu kita luar biasa, dari BI (Bank Indonesia), kementerian, pejabat pemerintah pusat, mereka akan jadi endorser kalau pelayanan agen wisata sesuai dengan yang mereka inginkan. Mulai pemilihan destinasi, cerita yang disampaikan, hingga keramahan komunikasi," kata dia.
Selain itu Anas berpesan agar agen tour and travel berhati-hati saat membawa wisatawan ke berbagai tempat wisata. Banyuwangi yang mengandalkan wisata alam memiliki banyak destinasi yang memiliki jalan-jalan menantang untuk sampai ke sana.
Selawat dan doa bersama di Pendopo juga digelar dengan harapan Banyuwangi dihindarkan dari berbagai celaka dan bencana.