"Targetnya rusunawa bukan sekedar tempat hunian, tapi harus ada pusat kesehatan. Aula yang ada bisa dimanfaatkan jadi PAUD," ujar Anas.
Merdeka.com, Banyuwangi - Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) yang berada di Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro telah resmi dibuka untuk masyarakat. Peresmian rusunawa ini dilakukan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas bersama Direktur Pengembangan Kawasan Permukinan Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum, Rina Farida, Kamis siang (28/12).
Rusunawa adalah sebuah rumah susun sederhana yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan sistem sewa. Rusunawa ini memiliki 198 unit dengan luas 27 meter persegi per unit. Masing-masing unit terdiri satu kamar tidur, ruang tamu, dapur dan kamar mandi.
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas menyampaikan rusunawa ini hasil kerja sama pusat dan daerah dalam menyiapkan hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah. “Kita sediakan lahan, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang membangun. Semoga ini bisa bermanfaat bagi yang membutuhkan hunian, khususnya masyarakat kecil. Tempatnya representatif lagi, lingkungannya nyaman,” kata Anas.
Anas pun meminta ke pengelola rusunawa tersebut untuk segera melengkapinya dengan sejumlah fasilitas. Anas mengusulkan aula yang ada bisa difungsikan sebagai pojok kesehatan dan pusat aktivitas warga.
"Targetnya, rusunawa bukan sekedar tempat hunian, tapi harus ada pusat kesehatan. Aula yang ada bisa dimanfaatkan jadi PAUD, malamnya bisa jadi tempat pengajian penghuninya," jelas Anas.
Salah satu penghuni Rusunawa, Budi Sulistiyani (47) mengatakan sangat terbantu dengan adanya rusunawa. Ia yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga ini, mengaku sebelum menyewa rusunawa dia tinggal dirumah kontrakan, yang sewanya cukup mahal menurut ukurannya.
“Setelah ada rusunawa, saya langsung daftar dan Alhamdulilah saya boleh memilih di unit manapun sesuai kemampuan saya. Bagi saya sewa Rp 175 ribu per bulan amat terjangkau,” kata janda beranak dua ini.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Ikrori Hudanto, menambahkan, rusun ini bisa disewa oleh MBR yang berpenghasilan 30 persen dari UMR Regional Jawa Timur. Rusun ini terdiri dari lima lantai, empat unit di lantai bawah diperuntukkan bagi disabilitas.
"Saat ini sudah ada 107 pemohon yang ingin menyewa rusunawa, namun terus kita seleksi siapa yang berhak tinggal di sana," kata Ikhrori.
Rusunawa ini, dibangun oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) tahun 2014 lalu dan selesai tahun 2016 dengan anggaran Rp 23 miliar. Rusunawa ini dibangun di atas lahan seluas satu hektar yang disiapkan oleh pemerintah daerah.
"Untuk melengkapi rusunawa ini, Pemkab Banyuwangi telah membangun sejumlah fasilitas pendukung seperti pavingisasi, air bersih dan listrik, dengan anggaran sebesar Rp 2 miliar," ujar Ikhrori.