"Berdasarkan hasil rapat koordinasi, dihadiri para stakeholder dari Kabupaten Bondowoso dan Banyuwangi, maka pada hari Jumat, 6 April dibuka".
Merdeka.com, Banyuwangi - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur, resmi mengumumkan dibukanya akses pendakian di kawasan taman wisata Gunung Ijen. Sebelumnya, akses pendakian ke Gunung Ijen selama dua pekan terakhir harus ditutup karena terjadi peningkatan sebaran gas karbon monoksida selama dua pekan, sejak 23 Maret - 4 April 2018.
Kepala BKSDA Wilayah V Banyuwangi, Sumpena menyampaikan, pihaknya telah melakukan rapat koordinasi dan memastikan pendakian di Gunung Ijen sudah aman untuk wisatawan. Pendakian di Ijen, baru akan dibuka tepatnya pada 6 April 2018.
"Berdasarkan hasil rapat koordinasi, dihadiri para stakeholder dari Kabupaten Bondowoso dan Banyuwangi, maka pada hari Jumat, 6 April pukul 00.00 WIB nanti malam, sudah dibuka kembali untuk kunjungan wisatawan," ujar Sumpena, Kamis (5/4).
Meski demikian, pihaknya mengimbau agar wisatawan menjaga jarak dengan kawah hingga radius 1 Kilometer. Sementara untuk jam pendakian wisatawan maupun untuk penambang, diizinkan secara terbatas, mulai pukul 04.00-12.00 WIB. Sebelumnya, pendakian di Ijen sudah dibuka mulai pukul 01.00 WIB.
"Karena gas beracun di Ijen bisa terurai ketika terkena sinar matahari. Jadi untuk antisipasi, saat mendaki pukul 04.00 WIB, sampai di atas gas sudah mulai terurai oleh matahari," kata dia.
Peningkatan gas beracun yang sempat berlangsung, kata Sumpena, akibat menurunnya suhu kawah hingga 20 derajat akibat intensitas hujan yang tinggi. Sementara untuk normalnya, suhu di kawah rata-rata 40 derajat.
"Kondisi saat ini, suhu permukaan kawah saat ini sudah 40 derajat, itu normalnya. Jadi berangsur normal. Yang kemarin, selama ditutup masih sekitar 20 derajat," jelasnya.
Dia menambahkan, hasil evaluasi untuk pencegahan dan antisipasi, pihaknya mengimbau kepada wisatawan maupun masyarakat di sekitar Gunung Ijen agar menjauh dari aliran kawah bila diketahui adanya gas. Selain itu, untuk pendakian wisatawan diimbau untuk menggunakan masker atau menggunakan kain yang dibasai.
"Kepada pengunjung mewaspadai jarak aman satu kilo, dan harus membawa masker sesuai spesifikasi. Kemudian kalau enggak ada masker untuk membawa kain sebagai tutup," kata dia.