"Karena perilaku konsumen pasti senang dengan diskon. Apalagi kalau diskonnya besar seperti paket Wonderful Banyuwangi Hot Deals ini".
Merdeka.com, Banyuwangi - Dengan dukungan Kementerian Pariwisata, Pemkab Banyuwangi meluncurkan promosi paket wisata terutama untuk menggaet wisatawan mancanegara (wisman) dari Malaysia.
"Awal-awal tahun biasanya memang low season, karena wisatawan sudah liburan semua saat akhir tahun. Maka dengan dukungan Kementerian Pariwisata, kini ada program Wonderful Banyuwangi Hot Deals yang berlaku mulai Januari sampai Maret 2019," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Kamis (10/1/2019).
Dalam program ini, wisatawan hanya perlu membayar 995 MYR (Ringgit Malaysia) atau berkisar Rp 3,8 juta untuk mendapatkan paket wisata berlibur ke Banyuwangi, termasuk tiket Kuala Lumpur-Banyuwangi pergi-pulang yang dilayani Citilink, menginap dua malam di sejumlah hotel berbintang di Banyuwangi, transportasi lokal, menikmati sejumlah destinasi wisata, hingga berkuliner.
Anas menambahkan, strategi paket wisata dalam kemasan Wonderful Banyuwangi Hot Deals ini adalah bagian untuk mendongkrak kunjungan wisman ke Banyuwangi. Semua pemangku kepentingan dilibatkan, mulai hotel, pengelola destinasi, hingga agen perjalanan wisata.
"Kalau di pemasaran smartphone ada strategi bundling, jual ponsel sekaligus layanan operator selulernya. Nah ini di wisata, ada tiket pesawat, hotel, kuliner, destinasi wisata, dibundel dalam satu paket penjualan. Harga lebih murah. Kalau bahasanya Pak Arief Yahya (menteri pariwisata), more for less. You get more, you pay less. Wisman dapat banyak keuntungan dengan harga bersaing," kata Anas.
Anas meyakini strategi itu bisa menggerakkan pariwisata lokal di saat low season. "Karena perilaku konsumen pasti senang dengan diskon. Apalagi kalau diskonnya besar seperti paket Wonderful Banyuwangi Hot Deals ini," ujarnya.
"Tinggal strategi waktunya. Kapan didiskon? Ya pas lagi sepi seperti di awal tahun. Penawaran apalagi dengan diskon pasti menciptakan permintaan," imbuh Anas.
Program-program serupa juga akan dilakukan oleh Banyuwangi ke depan. Misalnya, saat bulan puasa, bisa dipastikan tingkat kunjungan wisatawan nusantara menurun, apalagi bagi Banyuwangi yang mengandalkan wisata alam seperti pegunungan, pantai, dan taman nasional.
"Maka pas bulan puasa nanti, paket wisatanya kita konsentrasikan ke pasar non-Muslim. Wisatawan Australia, misalnya. Kita galang mereka lewat Bali melalui paket wisata di Banyuwangi," katanya.