"Rasanya hangat, apalagi kalau pas dagingnya tebal, lebih terasa enaknya. Ada rasa gosongnya," kata Nizar.
Merdeka.com, Banyuwangi - Tidak hanya dimakan langsung, durian di Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, juga dinikmati dalam berbagai olahan.
Salah satunya durian bakar yang biasa menjadi kawan pemuda kecamatan beriklim dingin itu, saat menjaga kebun mereka malam hari. Sepetak kebun sekitar seperempat hektare yang harus mereka jaga biasanya berisi 10 pohon durian, yang juga ditanami manggis.
"Kalau pas musim durian kebun kami jaga, biar aman," kata Ahmad Nizar (17) salah satu pemuda Songgon, Sabtu (17/3).
Dia menjelaskan, durian dibakar dengan bara kayu kira-kira selama 15 menit. Durian diangkat dan dibuka setelah muncul banyak retakan di permukaan kulit. Kerap dia mengajak kawan-kawannya untuk menikmati durian bakar dan kopi hitam bersama-sama di kebun malam hari.
"Rasanya hangat, apalagi kalau pas dagingnya tebal, lebih terasa enaknya. Ada rasa gosongnya," kata Nizar.
Ada aroma dan rasa seperti asap. Permukaan daging durian terlihat lebih kering, namun kadar air di dalamnya tetap. Hangatnya daging durian, kata Nizar, mampu membantu menjaga suhu badan di kebun tengah malam.
"Hangat di badan, bau durian berkurang. Terus bijinya juga kami bakar, itu kan bisa dimakan," katanya lagi.
Kampung dia, Dusun Sembawur, Desa Songgon di Kecamatan Songgon besok Minggu (18/3) akan menjadi tempat festival durian. Rencananya dusun tersebut juga akan diresmikan sebagai Kampung Durian.
Hari ini mulai berjajar penjual durian, manggis dan rambutan di jalur jalan kaki kampung yang telah berpaving sepanjang 500 meter. Mereka menawarkan durian dari harga Rp 5 ribu untuk yang berukuran kecil, atau Rp 30 ribu untuk ukuran besar, hingga ratusan ribu untuk jenis durian merah.
Jenis lain ada durian mentega, orange, pelangi, durian Bajul yang selalu memiliki ukuran besar hingga yang disebut Sikamar, pemilik rasa pahit dan bikin orang pusing.
Buah manggis mereka patok harga Rp 25 ribu per 2 kilogram. Ketika Merdeka Banyuwangi mencoba membeli dan menawar, berhasil mendapatkan harga Rp 30 ribu per 3 kilogram.
Kecamatan Songgon memiliki 465 hektare kebun durian rakyat, berbagai jenis dan warna. Musim panen durian tahun ini mulai bulan Februari, diperkirakan hingga akhir April.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang datang menengok kesiapan acara mengatakan durian merupakan potensi daerah yang layak diangkat.
Sempat mencicipi durian bakar, dia ingin agar durian bakar Songgon dicek di laboratorium pada kemungkinan turunnya kadar kolesterol dalam durian itu.
"Ini luar biasa, pohon durian ratusan tahun. Dari durian kuning sampai durian merah enak semua," kata Anas.
Dia optimis besok acara di Kampung Durian akan ramai, karena hari ini saja sudah banyak pengunjung datang. Dia juga berharap adanya Kampung Durian berhasil meningkatkan jumlah wisatawan ke Banyuwangi.