1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Gandeng BTN, Banyuwangi bangun 1000 homestay berkonsep desa wisata

Sebenarnya konsep 1000 homestay ini oleh-oleh Presiden Jokowi saat mengunjungi Korea Selatan.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. ©2016 Merdeka.com Reporter : Mochammad Andriansyah | Jum'at, 29 Juli 2016 17:29

Merdeka.com, Banyuwangi - Gandeng Bank Tabungan Negara (BTN), Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur, akan membangun 1000 homestay di desa-desa wisata. Konsepnya tempat menginap plus menyuguhkan atraksi budaya dan aktivitas masyarakat sekitar.
 
“Jadi konsep 1000 homestay ini bukan sekadar tempat menginap saja. Tapi dibangun di sekitar rumah warga di desa-desa, yang ada atraksi-atraksi budaya yang menjadi tradisi warga desa. Sehingga homestay ini bisa sekaligus menjadi tempat wisata,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Jumat (29/7).  
 
Orang nomor satu di Bumi Blambangan ini mengaku, sebenarnya konsep 1000 homestay ini oleh-oleh Presiden Jokowi saat mengunjungi Korea Selatan. Di negara tersebut, kata Anas, Jokowi menginap di homestay.
 
Dan selama menginap di rumah singgah itu, presiden bisa melihat masyarakat sekitar membuat kimchi, makanan khas Korea serta aktivitas masyarakat lainnya. “Konsep inilah yang akan dibawa ke Banyuwangi,” ucapnya.
 
Di Tanah Blambangan ini sendiri, terdapat banyak desa wisata yang cocok untuk konsep homestay seperti yang ada di Korea Selatan tersebut. “Seperti di Desa Kemiren misalnya. Wisatawan yang menginap di homestay, bisa melihat tradisi menyangrai kopi. Bisa juga melihat pembuatan pecel petek, maupun melihat atraksi barong, yang menjadi kesenian khas Desa Kemiren,” paparnya.
 
Selain Kemiren, yang nantinya bakal dijadikan proyek percontohannya, juga ada Desa Banjar. Desa yang masuk wilayah Kecamatan Licin, dan berada di kaki Gunung Ijen ini, memliki tradisi sadap aren (proses pembuatan gula aren) yang syarat akan unsur budaya.
 

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat bertemu pihak BTN
© 2016 merdeka.com/Mochammad Andriansyah

“Di Banjar, wisatawan juga bisa menginap sambil melihat proses menyadap aren, dan pembuatan segala macam jenis makanan dari aren yang sangat khas di sana. Nah, program 1000 homestay ini mendapat bantuan dari BTN untuk masalah penyediaan kredit murah bagi masyarakat,” tandasnya.
 
Sementara Direktur BTN, Handayani mengatakan, pihaknya siap mensupport Pemkab Banyuwangi dari sisi pembiayaan. "Kami akan suport pembangun homestay di destinasi yang diinginkan oleh Banyuwangi," kata Handayani di Kantor Pemkab Banyuwangi.
 
Menurutnya, pembangunan 1000 homestay tersebut, bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat. Baik si pemilik homestay maupun masyarakat sekitar. “BTN akan memberikan kredit pada masyarakat dengan uang muka sangat murah yaitu satu persen, dan bunganya hanya lima persen,” tegasnya.
 
Handayani menyebut, tidak hanya sekadar membangun 1000 homestay yang menjadi targetnya, tapi BTN juga menggandeng dua BUMN, yaitu Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dan Patra Jasa. Mereka akan bersinergi memberikan modul dan pelatihan pengelolaan homestay.
 
"Kami ada program konektivitas BUMN. Jadi masyarakat akan didampingi bagaimana mengelola homestay. ITDC dan Patra Jasa akan melatih bagaimana mengelola homestay pada masyarakat. Seperti harus memisahkan pendapatan dari homestay dan pendapatan lainnya. Selain itu juga disiapkan modul bagaimana membangun homestay layak huni berstandart baik. Serta pelbagai pelatihan sesuai standar,” tandasnya.

(FF/MA)
  1. Info Banyuwangi
  2. Info Kota
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA