"Meski ada beberapa gangguan karena kondisi masyarakat yang dinamis, namun tetap bisa diatasi," kata Yusuf.
Merdeka.com, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menggelar tasyakuran atas kemerdekaan Republik Indonesia (RI) yang ke 73 di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Kamis (16/8). Ratusan aparatur sipil negara (ASN) hadir untuk mengikuti acara yang digelar dengan kegiatan ceramah agama dan doa bersama itu.
Kepada Merdeka Banyuwangi, Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko mengatakan syukuran digelar karena selama 73 tahun merdeka, pembangunan nasional dan pembangunan Banyuwangi berjalan lancar. Dia mengatakan masa awal menjabat dulu angka kemiskinan Banyuwangi 20,8 persen dan sekarang tinggal 8,6 persen.
"Meski ada beberapa gangguan karena kondisi masyarakat yang dinamis, namun tetap bisa diatasi sehingga pembagunan di Banyuwangi berjalan dengan baik dan lancar," kata Yusuf usai acara selamatan.
Dia berharap berbagai perbedaan pendapat di kalangan masyarakat justru menguatkan kesatuan dan persatuan. Dia menjelaskan bila disadari bersama, pembangunan bisa menjadi wahana gotong-royong dan menguatkan kesatuan bangsa.
Yusuf juga berpesan agar pemuda memiliki semangat yang lebih tinggi daripada para pejuang dalam memperjuangkan kemajuan bangsa. Selanjutnya agar mereka menggunakan bahasa yang baik dan terus berusaha membangun karakter diri.
Sementara Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Banyuwangi I Made Cahyana Negara mendorong masyarakat optimis dengan potensi dan kemampuan Negara Indonesia sendiri. Made mengatakan program Pemkab Banyuwangi juga sudah sesuai dengan tuntutan-tuntutan dari masa ke masa.
"Program-program itu di antaranya ngentasan kemiskinan yang telah terbukti dengan data BPS. Program pendidikan Pemkab Banyuwangi menyelamatkan anak-anak dari putus sekolah karena biaya dan rantang kasih untuk warga Banyuwangi yang sudah tua dan hidup sebatang kara," kata Made.