Rombongan pejabat dari Belitung ingin tahu bagaimana cara Banyuwangi memajukan sektor pariwisata.
Merdeka.com, Banyuwangi - Wakil Bupati Belitung Erwandi A Rani melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Banyuwangi. Pemda Belitung tertarik dengan perkembangan pariwisata Banyuwangi yang pesat dalam 5 tahun terakhir.
Erwandi mengatakan ingin belajar lebih jauh bagaimana mengembangkan suatu daerah lewat sektor pariwisata. Erwandi datang bersama rombongan pejabat Belitung dan diterima Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, di lounge pelayanan publik, Jumat (15/4).
Wabup Erwandi datang bersama Kepala Dinas Pariwisata, Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi; dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Belitung.
Erwandi A Rani menuturkan pihaknya ingin belajar penuh bagaimana keberhasilan Banyuwangi membuat event-event pariwisata berkelas. Fokus kami, lanjut Erwandi, adalah untuk belajar bagaimana mengelola keunggulan pariwisata dan mengemas event wisata tersebut sehingga bisa dikenal luas.
"Dalam beberapa tahun terakhir ini, kami lihat Banyuwangi mengalami kemajuan yang sangat pesat di bawah kepemimpinan Bupati Anas, terutama di bidang pariwisata. "Kemajuan Banyuwangi di bidang pariwisata membuat Belitung ingin menjadikan Banyuwangi sebagai tempat jujugan belajar. Apalagi banyak media mengabarkan prestasi Banyuwangi yang excellent, utamanya di bidang pariwisata,” ujar Erwandi.
Selain itu, Erwandi juga ingin tahu resep bagaimana top leader Banyuwangi mampu menggerakkan aparat birokratnya untuk terjun langsung menangani puluhan event Banyuwangi Festival, tanpa melibatkan Event Organizer (EO).
“Inilah yang menjadi motivasi utama kami datang kemari. Bagaimana antar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) saling bersinergi satu sama lain, baik dalam penyelenggaraan suatu acara maupun dalam menuntaskan pelayanan publik. Uniknya, koordinasi itu tidak lagi dalam bentuk surat menyurat, melainkan via aplikasi dalam smartphone," ujar Erwandi.
Selama ini, Bupati Anas memaksimalkan penggunaan media sosial Twitter dan Facebook untuk menerima aduan tentang permasalahan kemiskinan dan permasalahan lain sebagainya. Dari aduan yang diterima, lalu dilanjutkan penanganannya melalui grup WhatsApp SKPD dan Camat.
"Berkat kemajuan teknologi, saya merasa terbantu karena banyak pengaduan yang direct ke saya. Saya sudah bentuk grup messenger dengan kepala SKPD, saya capture dan langsung kita handle. Mulai dari kasus kesehatan, jalan rusak, dan berbagai aduan tentang pelayanan publik semua segera kita respons penanganannya. Cara ini jauh lebih cepat, dan terbukti efektif. Kami target 4 jam semua masalah sudah harus tertangani,” ujar Anas.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, berkunjung pula Sekretaris Daerah Jembrana, Gede Gunadnya dengan didampingi Ketua DPRD dan Kepala BAPPEDA Jembrana. Mereka juga melakukan studi banding tentang pengelolaan pemerintahan. Mulai dari perencanaan pembangunan, pengembangan pariwisata, penataan kota. Mereka juga ingin tahu lebih jauh tentang bagaimana pemkab Banyuwangi mempromosikan daerahnya dan bagaimana cara Bupati menggerakkan seluruh pegawai dan masyarakatnya sehingga bisa bersinergi dengan baik untuk mendukung perkembangan daerah.
Terkait hal ini, Azwar Anas mengatakan pariwisata digenjot karena terbukti ikut mampu mendorong kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pendapatan per kapita Banyuwangi melonjak 62 persen dari Rp 20,8 juta per orang per tahun (2010) menjadi Rp 33,6 juta (2014), dan pada 2015 diprediksi menembus Rp 38 juta. Pendapatan per kapita Banyuwangi berhasil melampaui sejumlah kabupaten/kota di Jatim yang sebelumnya selalu di atas Banyuwangi.
”Sektor wisata juga menjadi pengungkit sektor lain seperti infrastruktur. Tahun ini target pembangunan dan perbaikan jalan kami sepanjang 800 kilometer. Beberapa destinasi wisata harus bagus aksesnya, kecuali yang memang dikonsep adventure. Di beberapa destinasi, tahun ini kami bangun dan perbaiki aksesnya seperti di Pantai Bangsring dan Teluk Hijau,” ujarnya.
Geliat bisnis dan pariwisata tecermin dari lonjakan penumpang di Bandara Blimbingsari Banyuwangi yang mencapai 1.308 persen dari hanya 7.826 penumpang (2011) menjadi 110.234 penumpang (2015). Jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung di Banyuwangi pada tahun ini ditargetkan mencapai 50.000 orang, naik dibanding tahun lalu yang sekitar 40.000 orang. Adapun wisatawan domestik ditargetkan bisa menembus 2 juta orang dari posisi tahun lalu sebesar 1,7 juta. Jumlah wisatawan ini diverifikasi dari data hotel dan pengelola destinasi wisata.