1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Kini NAM Air terbang 2 kali dari Jakarta ke Banyuwangi

”Kini tersedia banyak opsi waktu bagi wisatawan, dunia usaha, kalangan pendidikan, maupun masyarakat," ujar Daniel Adhitya.

Presdir Sriwijaya Group Chandra Lie (batik biru) dan Bupati Anas. ©2017 Merdeka.com Reporter : Farah Fuadona | Senin, 21 Agustus 2017 16:57

Merdeka.com, Banyuwangi - Maskapai penerbangan milik Sriwijaya Air Group, NAM Air, resmi menambah frekuensi terbang rute langsung (direct flight) Jakarta-Banyuwangi PP mulai Minggu (20/8) menjadi dua kali dalam sehari dari sebelumnya sekali per hari. Dengan demikian, kini Bandara Blimbingsari Banyuwangi didarati lima penerbangan dalam sehari.

”Kini tersedia banyak opsi waktu bagi wisatawan, dunia usaha, kalangan pendidikan, maupun masyarakat pada umumnya untuk menuju Banyuwangi maupun Jakarta,” ujar Direktur Operasional NAM Air Capt. Daniel Adhitya.

NAM Air berangkat dari Jakarta ke Banyuwangi pada pukul 07.10 WIB, lalu dari Banyuwangi menuju Jakarta pukul 09.05 WIB. Jadwal tambahannya, pukul 14.10 WIB berangkat dari Jakarta menuju ke Banyuwangi, dan rute sebaliknya pukul 16.15 WIB. Perjalanan ditempuh dalam waktu 120 menit menggunakan pesawat Boeing 737-500 berkapasitas 120 kursi terdiri atas 8 kursi kelas bisnis dan 112 kursi kelas ekonomi.

Daniel mengatakan, penambahan frekuensi dilakukan karena respons positif sejak rute Jakarta-Banyuwangi dibuka pertengahan Juni 2017 lalu. Sepanjang Juli, tingkat keterisian penumpang (load factor) mencapai 90 persen.

”Respons positif itu membuat kami menambah frekuensi. Load factornya mencapai 93 persen. Apalagi, komitmen pemerintah daerah sangat kuat dalam mengembangkan diri, jadi pelaku bisnis seperti kami merasa nyaman,” ujar Daniel.

Dia menjelaskan, selain pariwisata, pasar yang berkembang adalah dunia usaha dan kalangan pendidikan karena di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu telah berdiri Universitas Airlangga Kampus Banyuwangi dengan mahasiswa dari 18 provinsi seluruh Indonesia.

”Pasar ini bagus karena juga menjangkau pelanggan Jember, Bondowoso, Situbondo, dan Bali barat. Jadi masyarakat dari sana bisa langsung ke Jakarta dan sebaliknya dari Banyuwangi, tanpa harus ke Surabaya,” ujar Daniel.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berterima kasih atas dukungan maskapai dalam mengembangkan Banyuwangi melalui kemudahan akses menuju daerah tersebut. Anas yakin, Bandara Banyuwangi bakal terus berkembang.

”Terminal berkonsep hijau Bandara Banyuwangi, yang merupakan pertama di Indonesia, sudah rampung, tinggal verifikasi Kemenhub untuk dioperasikan. Pemerintah pusat juga menyiapkan Rp300 miliar untuk perluasan apron, penebalan, perpanjangan, dan pelebaran landasan yang tahap awalnya selesai Agustus 2018 karena akan dipakai mendarat delegasi menteri keuangan sedunia yang mengikuti forum IMF-World Bank di Bali Oktober 2018,” ujarnya.

Untuk diketahui, Bandara Banyuwangi diterbangi lima kali dalam sehari, yaitu rute Surabaya-Banyuwangi tiga kali oleh Garuda Indonesia dan Wings Air serta rute Jakarta-Banyuwangi dua kali oleh NAM Air. Tak lama lagi, Garuda Indonesia juga menggarap rute Jakarta-Banyuwangi. Pada 2011, jumlah penumpang baru 7.826 orang per tahun, lalu melonjak 1.339 persen menjadi 112.661 orang pada 2016.

(FF/FF)
  1. Penerbangan Banyuwangi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA