"Ini berdasarkan hasil evaluasi kami. Agar etape keempat terlihat lebih kompetitif lagi, jaraknya kami pangkas," ujar Wawan.
Merdeka.com, Banyuwangi - International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2016, benar-benar berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Selain promosi dua wisata baru: Waduk Sidodadi, Kecamatan Glenmore dan Grand New Watu Dodol di Kecamatan Kalipuro, jarak tempuhnya juga bertambah 12 kilometer (Km), dari 555 menjadi 567 Km.
Tak hanya itu, di etape pamungkas, yaitu etape empat, jaraknya juga dipangkas dari 223 Km di tahun sebelumnya, menjadi 123 Km. Alasannya, agar persaingan antar pembalap menaklukkan tanjakan 'neraka' Gunung Ijen lebih kompetitif.
"Ini berdasarkan hasil evaluasi kami. Agar etape keempat terlihat lebih kompetitif lagi, jaraknya kami pangkas. Jarak di etape terakhir ini paling pendek dari tiga etape lainnya," kata Plt Kadispora Banyuwangi, Wawan Yadmadi, Selasa (10/5).
Wawan melanjutkan, "tahun lalu, jarak etape empat mencapai 223 Km, tapi tahun ini jaraknya kita pangkas menjadi 123 Km. Sebab, dengan jarak yang begitu panjang di etape ini, justru mengurangi persaingan para pembalap."
Dari pengalaman ITdBI tahun-tahun sebelumnya, para pembalap kerap mengurangi kecepatannya di etape pamungkas. Hal ini lebih dikarenakan jarak pembalap satu dengan yang lainnya terlalu panjang. "Dengan jarak yang hanya 123 Km di etape empat ini, para pebalap tentu akan melaju dengan kecepatan tinggi sejak start hingga finish," ucapnya yakin.
Selain itu, etape pamungkas menjadi etape terberat di sejarah ITdBI, yang sudah digelar kali kelima ini. Bisa dibayangkan, sejak mulai start di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Muncar hingga finish di Paltuding Ijen, para pebalap sudah merasakan medan tanjakan. "Pengurangan jarak ini untuk meningkatkan daya saing di etape terakhir, sehingga akan lebih kompetitif lagi," tandas Wawan.
Di etape terakhir ini, juga dipastikan akan terjadi persaingan sengit dua raja tanjakan. Kedua jawara itu Peter Pouly asal Perancis yang bergabung di tim asal Singapura: Singha Infinite Cycling Team dan the King of Mountain, Wang Meiyin asal Wisdom-Hengxiang Cycling Team dari China.
Pouly adalah jawara tanjakan ITdBI. Dua kali dia kenakan yellow jersey secara berturut-turut di Tahun 2014 dan 2015. Sementara Meiyin, merupakan pendatang baru di event yang menjadi rangkaian Banyuwangi Festival (B-Fest) ini. Namun, pembalap 28 tahun ini, baru saja memenangi Tour de Langkawi, Malaysia di tahun ini.
Meiyinpun sesumbar, dia datang ke Tanah Blambangan bukan untuk tunduk atas kehebatan sang juara bertahan, Peter Pouly ataupun keunggulan pembalap lain. Dia datang untuk menang. Meiyin datang untuk menaklukkan ganasnya Gunung Ijen.
Selanjutnya, bersama para pembalap lain, dua raja tanjakan ini akan beradu strategi mengatasi ganasnya track neraka gunung yang terkenal dengan fenomena blue fire-nya itu. "Gunung Ijen ini yang juga menjadi daya tarik kami. Kami dengar dari banyak media, tanjakan Ijen benar-benar curam. Tapi kami akan taklukkan," ujar Manajer Wisdom-Hengxiang Cycling Team, Jang Yunho.
Sekadar informasi, ITdBI 2016 dengan total jarak tempuh 567 Km ini, diawali etape pertama dengan mengambil start Waduk Sidodadi, Kecamatan Glenmore dan finish di Taman Blambangan pada Rabu (11/5). Jarak tempuh etape pertama ini, 171,4 Km.
Di hari kedua, Kamis (12/5), lomba dilanjutkan dengan etape kedua, yang mengambil start di RTH Maron, Kecamatan Genteng menuju Taman Blambangan (145,7 Km).
Berlanjut di etape tiga di hari Jumat (13/5). Etape ini menjadi sirkuit race dengan mengambil start di Grand New Watu dodol dan finish di Taman Blambangan (126,9 Km). Sedangkan etape keempat start dari Pelabuhan Muncar dan finish di Paltuding Ijen dengan jarak 123 Km.