1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Kumpulkan sekolah, Anas bangun kekuatan industri kreatif

Pihaknya akan fokus pada pelajar sebagai bidang garap, khususnya pelajar kelas tiga SMK untuk mengikuti pelatihan-pelatihan industri kreatif.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. ©2016 Merdeka.com Reporter : Mochammad Andriansyah | Selasa, 27 September 2016 15:45

Merdeka.com, Banyuwangi - Sambut Tahun 2017 Bupati Banyuwangi, Jawa Timur Abdullah Azwar Anas menyiapkan pelbagai terobosan. Sebab orang nomor satu di Tanah Blambangan tersebut menilai, saat ini sistem perekonomi global dan nasional tengah melemah. Jika tidak menyiapkan diri maka perekonomian Banyuwangi ikut terlibas.

“Dalam kodisi ekonomi serba sulit yang bisa bertahan hanya ekonomi kreatif. Ini tidak bisa hanya sebatas wacana saja, harus ada eksekusinya. Maka saya akan menyiapkan semuanya,” kata Bupati Anas, Selasa (27/9).

Tenaga-tenaga andal di sektor ekonomi kreatif berbasis desa pun tengah disiapkan, caranya? “Hari ini saya mengumpulkan seluruh yayasan pendidikan, sekolah-sekolah kejuruan, sekolah-sekolah vokasi, universitas, SKPD (satuan kerja perangkat daerah) dan pihak perbankan untuk membahas masalah tersebut,” ujarnya.

Rapat koordinasi yang digelar di Ruang Rempeg Jogopati Pemkab Banyuwangi dihadiri anggota Komisi IV DPRD Banyuwangi. “Kita akan siapkan sekolah-sekolah, khususnya kejuruan dan akan kita integrasikan dengan pelatihan-pelatihan,” kata Anas.  

Kondisi perekonomian dunia dan nasional serba sulit. Maka tidak ada jalan bagi Banyuwangi yang berada jauh dari pusat pemerintahan, selain menguatkan ekonomi kreatif.

“Dalam kondisi seperti itu, pengangguran akan meningkat karena industri banyak yang kolaps. Pengangguran itu ada dua, pertama, pengangguran yang ada di masyarakat dan yang kedua, adalah pelajar-pelajar yang akan menjadi pengangguran,” katanya.

Pihaknya akan fokus pada pelajar-pelajar sebagai bidang garap, khususnya pelajar kelas tiga SMK untuk mengikuti pelatihan-pelatihan industri kreatif. Kenapa anak SMK? Anas menjabarkan, psikologi anak-anak sekolah belum terkontaminasi kebutuhan ekonomi. “Saat diberi pelatihan, mereka masih fokus. Mereka tidak akan berpikir kapan akan menikah, kapan saya bisa beli motor dan sebagainya,” ujarnya sembari bercanda.

Dia melanjutkan, “Ide ini terinspirasi saat saya pulang ke rumah (di Desa Karangdoro), saya melihat ada anak-anak sekolah mengerjakan tugas sekolah sampai malam. Kan ada SMK jurusan membatik di sana.”

“Saya tanya ini buat apa? Buat ngerjakan tugas pak, katanya. Ini kalau diintegrasikan dengan industri batik kan anak-anak bisa dapat ilmu, praktiknya dapat plus dapat duit,” katanya.

Nantinya sekolah-sekolah kejuaran di Banyuwangi ini akan diintegrasikan ke pelbagai industri kreatif sesuai bidangnya masing-masing. Juga dengan universitas-universitas sebagai lokasi pelatihan dan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan (Disperindagtam) serta dinas-dinas lain.

Penguatan industri kreatif juga mendapat sokongan dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). “Kita juga akan dibantu oleh Bekraf. Saya sudah melakukan pertemuan dan membahas detail materi kerja sama pembangunan industri kreatif di Banyuwangi,” ujar Anas.

(FF/MA)
  1. Info Banyuwangi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA