1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Langsung nanjak di etape pertama, team Kinan targetkan juara omum ITdBI 2018

"Sebab, tim kami semuanya adalah climber," kata Genki Yamamoto.

ITdBI 2018. ©2018 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Rabu, 26 September 2018 12:20

Merdeka.com, Banyuwangi - International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2018 langsung menunjukkan identitasnya sebagai kompetisi balap sepeda yang berat. Jika umumnya ajang balap sepeda lainnya menyuguhkan rute datar di hari pertama, tidak demikian halnya dengan ITdBI.

Rute Kantor Bupati Banyuwangi-Songgon sepanjang 153,1 km hari ini (26/9) memiliki tanjakan kategori dua pada 13 km terakhir. Para pembalap yang sebelumnya berada dalam rombongan besar alias peloton kemungkinan besar bakal terpecah di jalur ini.

"Tanjakan kategori dua akan menyisihkan para pembalap yang memiliki kemampuan tanjakan dengan para pembalap lainnya. Mereka akan menciptakan gap sekaligus banyak melakukan attack di jalur ini," kata Stephan van der Zwan dari Pro Cycling Stats, lembaga statistik balap sepeda dunia yang ikut hadir di ITdBI.

Stephan yakin bahwa balapan hari ini tak akan diakhiri dengan finis dalam rombongan besar. Sebab, selain menanjak, jalurnya cukup sempit.

"Bakal sangat susah untuk menyalip. Apalagi kalau tim besar yang semuanya solid hingga tanjakan. Mereka bisa me-blok jalan," kata dia.

Stephan menambahkan, balapan hari ini bisa langsung menciptakan selisih hingga beberapa menit. Tapi juga tak bisa terlalu jauh.

"Karena tanjakan kategori dua juga tak terlalu panjang. Namun, ini penting untuk langsung menciptakan jarak yang signifikan dengan pembalap lain," ujarnya.

Hari pertama yang berat ini dimanfaatkan Team Kinan untuk menguji peluang timnya. Hasil hari ini akan menjadi tolok ukur siapa di antara lima pembalap mereka yang paling favorit.

"Sebab, tim kami semuanya adalah climber," kata Genki Yamamoto, juara nasional balap sepeda Jepang yang menjadi salah satu jagoan Kinan.

Hal serupa diungkapkan rekan setim Yamamoto, Thomas Lebas. Pembalap Prancis spesialis juara umum itu menjadikan etape pertama sebagai arena adaptasi sebelum menaklukan Ijen di etape pemungkas.

"Kondisi saya sedang bagus. Saya cukup fit. Tapi soal target saya lihat hasil hari ini dulu," kata juara Tour de Flores 2017 tersebut.

Yamamoto menambahkan, ITdBI memiliki makna spesial bagi timnya. Sebab, balapan yang tahun ini memasuki episode ketujuh itu dikenal sebagai balapan dengan tanjakan mematikan. Mereka bahkan tidak terlalu mengejar Tour de Siak 2018 yang baru saja rampung.

"Kami tidak terlau mengejar Siak karena rutenya datar. Di sini tanjakan. Makanya paling tidak saya ingin dapat UCI poin dari balapan ini," kata dia.

Tahun ini, ITdBI diikuti sebanyak 19 tim peserta dari 25 negara. Selain lima tim kuat Asia di atas, ada 14 tim lainnya yang akan berlomba menjadi yang terbaik dalam ITdBI 2018. Ke empat belas tim tersebut adalah Nex CCN Cycling Team dari Laos, FORCA Amskin dari Korea, Global Cycling Team dari Belanda, PCS CCN Cycling team Belanda, Thailand Continental Cycling Team, PGN Road Cycling Team Indonesia, Bike Life Dongnai Vietnam, KFC Cycling Team Indonesia, Advan Customs Cycling Team Indonesia, 7Eleven Philipina, Trengganu Cycling Team Malaysia, Java Partizan Serbia, Team McDonald Downunder Australia, Uijeongbu City Team Korea dan Banyuwangi Road Cycling Club( BRCC) Team Indonesia.

Sementara itu, Chairman ITDBI 2018 Guntur Priambodo menambahkan, tahun ini ITdBI digelar dalam empat etape dengan total lintasan sepanjang 599 KM.

"Rute ini akan ditempuh dengan melalui rute datar, rolling (naik turun) serta tanjakan hingga 1.800 m di atas permukaan laut (dpl) dengan katergori Hors Clas (HC) yang ada di lereng Gunung Ijen," kata Guntur.

Pada etape I, pebalap akan melintasi rute sepanjang 153,1 KM. Start dari depan kantor Pemkab Banyuwangi dengan finish di Rowo Bayu Kecamatan Songgon. Selanjutnya, pada etape 2 dengan jarak tempuh 179,3 KM, race akan dimulai dari Stasiun Kalibaru menuju finish di Kantor Bupati Banyuwangi.

Etape ke 3 akan menempuh 139,4 KM. Dimulai dari ruang terbuka Maron Kecamatan Genteng menuju finish di depan Kantor Pemkab Banyuwangi. Etape keempat merupakan etape terakhir menempuh jarak 127,2 KM. Start dari Desa Sarongan Kecamatan Pesanggaran, finish di Paltuding Ijen, Kecamatan Licin.

(ES/MUA)
  1. Olahraga
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA