"Di etape terakhir mereka bisa punya modal untuk menghadapi kategori tanjakan paling berat dalam standar federasi balap sepeda dunia".
Merdeka.com, Banyuwangi - Setelah menempuh rute terpanjang pada etape kedua kemarin, pembalap International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) hari ini, Jumat (28/9), akan menempuh lintasan sepanjang 139,4 KM. Sebanyak 19 tim dari 25 negara mengikuti etape ketiga ini dengan mengambil start dari Ruang Terbuka Hijau (RTH) Maron, Kecamatan Genteng, dan finis di Kantor Pemkab Banyuwangi.
Di etape tiga kali ini, para pembalap bakal melintasi dua tanjakan kategori tiga, yakni tanjakan di Sumberbulu, Kecamatan Songgon dan Pakel, Kecamatan Licin. Dua tanjakan kategori tiga tersebut tak bisa diremehkan karena selisih waktu pemegang yellow jersey Marcus Culey (St George Continental Cycling Team) hanya 1 menit 38 detik dari pesaing terdekatnya.
Menurut Chairman ITdBI Guntur Priyambodo, lintasan ini tergolong rute berat karena selain ada tanjakan juga ada rolling.
"Pembalap akan mulai menanjak di kawasan Songgon, lalu rolling (naik turun, Red.). Kemudian naik lagi di daerah Pakel untuk finish di Kantor Pemkab," kata Guntur.
Guntur memprediksi pertarungan sengit ITdBI akan dimulai di etape tiga ini. "Dari 4 etape ITdBI, ketiga etape di antaranya merupakan etape tanjakan, yakni di hari pertama, ketiga, dan keempat. Meski tidak curam, tapi dua tanjakan tersebut bisa membuat selisih tipis waktu antar pembalap," jelas Guntur.
Menurut Guntur, pertarungan hari ini adalah saat yang penting untuk mencari gap waktu. "Jika bisa membuat gap, di etape terakhir mereka bisa punya modal untuk menghadapi kategori tanjakan paling berat dalam standar federasi balap sepeda dunia, hors categorie, di Ijen," jelas Guntur.
Guntur yakin bahwa para pembalap climber sudah mulai berhitung kans mereka. Kalau tidak perform di tanjakan Pakel, mereka bakal repot saat mendaki kaki Ijen (Paltuding) di etape keempat.
"Marcus Culey kalau tidak bisa menjaga selisih waktunya akan kalah. Kita lihat saja nanti bagaimana kerja tim para pembalap ini," kata Guntur.
Rata-rata tim kontinental, kata Guntur, sudah tahu bahwa ITdBI adalah balapan khusus tanjakan. Jadi mereka membawa banyak climber. Guntur melihat St George Continental Cycling Team dari Australia masih merupakan kandidat untuk juara tim, begitu juga Kinan Cycling Team dari Jepang dan PGN Road Cycling Team dari Indonesia.
"St George ini tim hebat, yang para pembalapnya punya kemampuan di atas rata-rata. Secara totalitas, kelima pembalapnya bagus semua, climber semua. Begitu juga Kinan dan PGN," ujarnya.
Diawali dari RTH Maron, para peserta akan menyusuri kawasan perkotaan dan permukiman padat sampai memasuki wilayah Kecamatan Srono. Mereka juga melewati areal persawahan di wilayah Kecamatan Blimbingsari dan perjalanan menuju Kecamatan Songgon menuju kawasan Pakel Kecamatan Licin dan finish di depan Kantor Pemkab Banyuwangi.
Berikut rute etape ketiga. Start RTH Maron Genteng – Perempatan Jalen Genteng –Jl KH Imam Bahri- Pertigaan Ibrahimi- Kantor Camat Genteng – Lampu Merah Genteng Wetan – Pasar Genteng – Pertigaan Sun East Mall – RS Al Huda – Gambiran – Jajag – Cluring - Benculuk - Srono – Pertigaan Kaligung– Ponpes Gontor 5 Kaligung – Bomo- Watu Kebo- Patoman – Bandara Banyuwangi –Kantor Pos Rogojampi - Pengatigan - Balak - Songgon – Sumberbuluh –Sragi –Gendoh - Temuguruh - Karangsari – Parijatah Kulon - Alasmalang - Lemahbang – RTH Pengatigan –Jl Lingkar Barat Rogojampi- Labanasem - Gombolirang- Macan Putih- Pakel– Licin - Glagah – Pertigaan Olehsari– Kemiren – Patung Barong –sasak Perot- Jl Widuri- Jl Teratai- Jl Mawar – Jl Hayam Wuruk- Jl MH Thamrin- PB Sudirman-Jl A Yani-dan finish di depan Kantor Pemkab Banyuwangi.