1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Digelar hari ini, tanjakan pemungkas etape empat ITdBI jadi penentu juara

"Hari ini pertandingan akan lebih banyak didominasi pembalap yang jago di tanjakan. Di etape ini mereka akan muncul".

etape ITdBI 2018. ©2018 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Sabtu, 29 September 2018 13:34

Merdeka.com, Banyuwangi - Setelah menempuh rute sepanjang 471,8 KM pada tiga etape sebelumnya, pembalap International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) hari ini, Sabtu (29/9), akan menempuh lintasan terakhir sepanjang 127,2 KM.

Sebanyak 19 tim dari 22 negara mengikuti etape keempat ini dengan mengambil start dari Pasar Desa Sarongan Kecamatan Pesanggaran dan finis di kaki Gunung Ijen Bwnyuwangi, tepatnya di Gunung Rante.

Jalur tanjakan menuju Gunung Ijen menjadi salah satu yang paling ekstrem di Asia. Tanjakan sepanjang lebih dari 12 km dengan gradient di atas 20 persen itu bahkan sudah masuk dalam kategori paling berat dalam standar balap sepeda dunia, yakni hors categorie.

Event Director ITdBI Jamaloodin Mahmud mengatakan di etape keempat ini para pembalap jago tanjakan bakal berebut posisi menjadi yang terkuat dan tercepat. Persaingan di etape ini dipastikan berjalan seru karena banyak tim-tim kuat yang selama tiga etape kemarin masih menyimpan jago climbernya, bakal keluar dan bertarung habis-habisan.

"Hari ini pertandingan akan lebih banyak didominasi pembalap yang jago di tanjakan. Di etape ini mereka akan muncul, seperti Thomas Lebas dari Team Kinan, pembalap asal Australia di tim Sapura, Jesse Ewart, yang pemenang etape tiga kemarin, juga dari Indonesia ada Aiman Cahyadi," kata Jamal.

Dengan kondisi tersebut, imbuh Jamal, pemegang yellow jersey Marcus Culey (St George Continental Cycling) belum bisa dikatakan aman. Meskipun dia punya keunggulan waktu 2 menit 54 detik, belum menjamin dirinya bakal menjadi yang tercepat di etape terakhir ini.

"Karena tanjakan Ijen ini panjang dan berat, jarak 2 menit 54 detik tidak terlalu jauh bagi lawan untuk menyalip. Karena 1 km sebenarnya bagi mereka hanya butuh 3 menit, jadi peluang yang lain untuk menang masih terbuka. Jadi Culey harus ekstra bekerja keras kalau mau mempertahankan yellow jersey," ujarnya.

Culey sendiri sudah mengibarkan bendera putih kalau sudah di tanjakan Ijen. "Tak mungkin aku bisa menang di sana. Karakternya benar-benar berbeda. Tapi kami akan berusaha mendorong Benjamin Dyball untuk meraih kemenangan di sana," kata Culey.

Culey memang bukan climber murni. Karakternya sebagai pembalap all-round membuatnya mampu melahap dua tanjakan kategori dua di etape pertama. Hasilnya, selama dua hari kepemimpinannya di papan klasemen general classification tak terganggu.

"Tapi tidak untuk hari terakhir. Hanya climber terbaik yang bisa juara. Saya tidak mau memaksakan diri," katanya.

Hal senada juga diungkapkan Thomas Lebas. Pembalap Prancis itu menganggap saingan terdekatnya di etape hari ini adalah Dyball. Karena itu, sepanjang etape tiga kemarin dia memilih untuk menempelnya. Hasilnya, selisih waktu antar mereka tak lebih dari 4 detik. "Agar bebanku di etape empat tidak terlalu berat," katanya.

Baik Dyball maupun Lebas dalam kondisi terbaik untuk menaklukan Ijen. Apalagi bagi Team Kinan, ITdBI merupakan target utama setelah mereka menjadikan Tour de Siak sebagai ajang latihan sebelum ke Banyuwangi.

"Siak rutenya tak terlalu menanjak. Berbeda dengan Ijen. Makanya kami di Siak tidak terlalu ngotot karena tim kami semuanya adalah climber," kata Genki Yamamoto, juara nasional Jepang yang juga rider dari Team Kinan.

Sementara itu ditambahkan Chairman ITdBI Guntur Priambodo, etape keempat ini para pebalap akan melakukan start di Pasar Desa Sarongan Kecamatan Pesanggaran. Lokasi ini merupakan desa ujung paling selatan Banyuwangi yang membutuhkan jarak tempuh sekitar tiga jam dari Kota Banyuwangi.

"Ini juga sebagai cara untuk melibatkan warga Desa Sarongan sebagai desa terjauh untuk ikut berpartisipasi dalam penyelenggaraan event daerah," kata Guntur.

Dari Desa Sarongan para pembalap akan menempuh rute sejauh 127,2 KM menuju Kaki Gunung Ijen, gunung dengan pesona api birunya yang telah mendunia. Di sini, para pembalap akan menghadapi tantangan terekstrem sepanjang empat etape ItdBI. Dengan tingkat kemiringan hingga 45 derajat, tanjakan Ijen menjadi rute terberat.

"Di sinilah ajang pembuktian ketangguhan para pembalap climber. Hanya yang terbaik yang akan jadi pemenangnya," kata Guntur.

Berikut rute untuk etape empat. Sarongan – Pesanggaran - Siliragung -Pertigaan Kesilir - Bok Putih - Pertigaan Silir - Krombang - Sambimulyo - Sambirejo Pasar Kedungrejo - Simpang Lima Jajag - Terminal Jajag - Gambiran - Pertigaan Sun East Mall - Pasar Genteng - RSUD Genteng - Kembiritan - Pekulo - Alasmalang - Lemahbang - Pertigaan Lincing Rogojampi - Pasar Rogojampi - Poliwangi - -Kabat Kedayuna - Patung Kuda - JL. Adi Sucipto - JL. KH. Agus Salim - JL. Brawijaya -JL. JA Suprapto - JL. Dr Sutomo - Taman Blambangan - Jl. RA Kartini - JL. Banterang -Jl. Surati - JL. Letjen DI Panjaitan - Jl. Basuki Rahmat - Sukowidi - Jl. Yos sudarso -Pertigaan Klatak - Jl. Jembrana - Perumahan Klatak - Kalipuro – Brak - Jl. Raden Wijaya - Penataban - Boyolangu - Jambesari - Kemiren - Kalibendo - Jambu -Gunung Rante (Ijen)

(ES/MUA)
  1. Olahraga
  2. Etape ITdBI 2018
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA