"Karena kuliner juga menjadi pendukung pariwisata yang dapat menggerakkan perekonomian daerah," kata Hardi.
Merdeka.com, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi berupaya memberikan jaminan keamanan komoditas konsumsi dan menyehatkan bagi wisatawan. Dari situ, Pemkab Banyuwangi menggandeng Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Surabaya untuk memberikan edukasi kepada pelaku usaha kuliner, oleh-oleh dan IKM obat tradisional.
Kepala BBPOM Surabaya, Hardaningsih mengatakan, perlindungan keamanan pangan di Kabupaten Banyuwangi memang perlu segera dilakukan untuk mendukung pariwisata.
"Karena kuliner juga menjadi pendukung pariwisata yang dapat menggerakkan perekonomian daerah. Maka, kami tertarik untuk menjajaki kerjasama terkait perlindungan keamanan pangan di Banyuwangi," terang Hardiningsih, saat melakukan kunjungan kerja ke Banyuwangi, Rabu (9/8).
Dari kerjasama ini, Hardiningsih berharap para pelaku usaha di Banyuwangi bisa semakin menyadari pentingnya makanan dan obat-obatan yang aman dikonsumsi. Pihaknya bakal memberikan pelatihan dan dialog kepada pelaku usaha kuliner dan obat-obatan tradisional.
“Teknisnya, misalnya Disperindag mempunyai program pelatihan bagi pelaku usaha jamu, kami siap menyediakan nara sumbernya. Begitu juga saat ada pelatihan pelaku usaha kuliner, sehingga kami bisa langsung mengedukasi mereka,” terangnya.
Edukasi penting yang harus dikenalkan kepada pelaku usaha jamu, misalkan kata Hardiningsih, seperti memilih kemasan yang aman dan higienis, dan komposisi bahan jamu tidak mencampur Bahan Kimia Obat (BKO). Sementara untuk para pelaku usaha kuliner akan diberi edukasi tentang memproduksi makanan yang higienis, aman, menyehatkan dan tentunya juga lezat.
"IKM akan diedukasi diantaranya tentang cara memasak yang tepat, kandungan gizi, packaging yang aman, pelabelan yang benar, hingga memperhatikan tanggal kadaluwarsa," katanya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko mengatakan, kerjasama tersebut diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat Banyuwangi akan pentingnya makanan dan obat-obatan yang aman. Di sisi lain, Yusuf juga mengenalkan kepada para petugas BBPOM Surabaya tentang inovasi pencegahan perdagangan makanan tidak sehat di sekolah melalui pembentukan inspektur cilik.
"Pemkab meluncurkan program inspektur cilik di sekolah-sekolah untuk melindungi anak-anak dari jajanan berbahaya. Inspektur merupakan para siswa sendiri yang dibentuk di tiap-tiap kelas. Mereka akan mengawasi temannya untuk tidak jajan makananan yang mengandung zat yang membahayakan tubuh. Bila mengetahui, dia bisa langsung mengingatkan temannya atau lapor ke guru dan kepala sekolah langsung," ujar Yusuf.