1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Manik-manik yang diburu warga diduga peninggalan zaman megalitikum

"Saat ini sudah diminta agar warga tidak lagi berburu manik-manik. Karena kemungkinan ini masuk benda cagar budaya," kata Ridha.

Manik-manik peninggalan zaman megalitikum di Banyuwangi. ©2016 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Senin, 10 Oktober 2016 09:52

Merdeka.com, Banyuwangi - Ratusan warga yang berburu batuan manik-manik di area perkebunan PT Glenmore, mulai Sabtu (8/10), dilarang menggali batuan yang diduga masuk benda warisan cagar budaya tersebut.

Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Choliqul Ridha, mengatakan sudah meminta pemilik lahan dari pihak PT Perkebunan Glenmore agar melarang warga sekitar tidak lagi mencari batu manik.

"Saat ini sudah diminta agar warga tidak lagi berburu manik-manik. Karena kemungkinan ini masuk benda cagar budaya yang harus dijaga," ujar Choliqul Ridha, Sabtu (8/10) usai meninjau lokasi.

Untuk memastikan apakah batuan manik yang digali warga tersebut masuk benda cagar budaya apa tidak, pihaknya sudah meminta Balai Pelestarian Cagar Budaya Mojokerto wilayah Jawa Timur dan Balai Arkeologi Yogyakarta agar meninjau secara langsung.

"Bulan ini mereka Insya Allah segera turun untuk memastikan manik manik tersebut," ujarnya.

Choliqul Ridha melanjutkan, pemilik lahan dari PT Perkebunan Glenmore sudah menyepakati untuk menutup lahan agar warga tidak mencari batu manik.

"Karena Pemkab Banyuwangi tidak punya wewenang untuk menutup lahan. Tapi respon pemilik lahan menyepakati. Paling tidak sampai Tim dari Trowulan datang untuk memastikan jenis batuan tersebut," ujarnya.

Sementara itu, Bayu Ari Wibowo, Arkeolog Museum Blambangan Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi menjelaskan, batuan manik yang diburu warga di area perkebunan Glenmore diduga dari zaman Megalitikum, sekitar 8.500 SM.

"Biasanya manik-manik tersebut merupakan bekal kubur yang disertakan dalam peti batu sarkofagus. Bisa jadi manik manik tersebut berasal dari zaman tersebut," kata Bayu.

Bayu melanjutkan, pada Zaman Megaitikum, batuan manik yang disertakan dalam peti mayat bisa menjadi simbol strata sosial masyarakat waktu itu. Semakin tinggi stratanya, maka jenis batuan manik yang ikut dikubur berukuran lebih besar dan menggunakan jenis batuan lebih bagus.

"Yang punya strata sosial tinggi, ada lempengan emas berbentuk daun untuk menutup bagian mata dan bagian alat kelamin. Termasuk penyertaan moko. Tapi untuk di Glenmore masih belum ada laporan temuan lempengan emas tersebut," ujarnya.

 

(MT/MUA)
  1. Info Banyuwangi
  2. Info Kota
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA