1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Ketua DPR RI dorong pusat bantu pembangunan Bandara Blimbingsari

"Saya begitu masuk ke sini, kesimpulan saya baru kali ini melihat konsep hijau bandara di Indonesia," ujar Akom.

Bupati Anas dan Ketua DPR RI tinjau Bandara Blimbingsari. ©2016 Merdeka.com Reporter : Mohammad Taufik | Senin, 10 Oktober 2016 10:30

Merdeka.com, Banyuwangi - Konsep Bandara Blimbingsari Banyuwangi yang mengusung konsep green arsitecture mendapat tanggapan positif dari Ketua DPR RI Ade Komarudin saat kunjungan kerja ke Banyuwangi, Ahad (9/10). Akom - sapaan akrab Ade Komarudin - mengapresiasi konsep hijau yang menghemat energi tersebut.

"Saya begitu masuk ke sini, kesimpulan saya baru kali ini melihat konsep hijau bandara di Indonesia," ujar Akom. Belum ada di Indonesia konsep yang demikian. Berarti kepeloporan untuk yang kesekian kali guna menghadirkan konsep green building bagi Banyuwangi," imbuhnya.

Tak hanya mengapresiasi green arsitecture dari Bandara Blimbingsari saja, tapi Akom juga berjanji untuk mendorong Pemerintah Pusat bisa mensupport anggaran untuk mempercepat pembangunan bandara yang dibiayai oleh APBD tersebut.

"Memang, terdapat beberapa kriteria dari APBN yang tidak memungkinkan untuk berkreasi (sebagaimana Bandara Blimbingsari). Tetapi ini tentu ada solusi. Harusnya duduk bersama di pusat, membicarakan bagaimana pemerintah bisa mendorong pembangunan bandara ini," kata Akom.

Jika bandara ini selesai, Akom berharap bandara yang mengambil bentuk serupa rumah adat Suku Osing itu bisa menjadi rool model green building. "Bagus ini, bisa jadi rool model di Indonesia bahkan internasional," ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang mengharap selain bantuan pembangunan terminal, ada instrumen lain dari bandara yang mendesak untuk segera dikerjakan.

"Kita mengharapkan pusat bisa membantu penebalan dan pelebaran landasan, sehingga bisa didarati dengan pesawat boeing 737-500. Meskipun kondisi saat ini sudah bisa, tapi perlu peningkatan kualitas untuk mencapai standard ideal," ujar Anas.

Selain landasan, lanjutnya, Bandara Blimbingsari juga memerlukan instrumen ILS ( Instrument Landing System). "Dengan adanya ILS ini, maka pendaratan bisa dilakukan dalam waktu malam hari atau dalam kondisi berkabut," ungkapnya.

Pembangunan terminal bandara sampai saat ini sudah mencapai 85 persen. Dengan terminal baru tersebut selesai maka akan mampu memacu pertumbuhan ekonomi kabupaten ujung timur pulau Jawa ini. Sampai saat ini, jumlah penumpang di Bandara Blimbingsari Banyuwangi terus melonjak hingga 1.308 persen. Dari hanya 7.826 penumpang (2011) menjadi 110.234 penumpang (2015).

Memasuki 2016, frekuensi penerbangan ke dan dari Banyuwangi juga bertambah dari semula dua kali dalam sehari menjadi tiga kali dalam sehari. Rutenya adalah Surabaya-Banyuwangi dan sebaliknya.

(MT/MT)
  1. Peristiwa
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA