Batik menggunakan pewarna alam memiliki daya jual tinggi, harga jualnya pun hampir menembus angka Rp 2 juta per lembar.
Merdeka.com, Banyuwangi - Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan (Disperindagtam) Kabupaten Banyuwangi, menggelar pelatihan bimbingan teknis (bimtek) pewarnaan batik dengan bahan pewarna alam yang dilaksanakan di Desa Bakungan, Kecamatan Glagah.
Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 19 hingga 23 Juli 2016 tersebut melibatkan 20 peserta dari berbagai perwakilan IKM Batik, beberapa tenaga pelatih dari tim Kementerian Perindustrian, serta designer internasional, Merdi Sihombing sebagai pemateri.
"Nanti juga akan berlanjut dilatih mengenai bagaimana mendesign bajunya. Kami masih menunggu petunjuk dari Dirjen IKM," ujar Kadisperindagtam Banyuwangi, Hary Cahyo Purnomo, beberapa waktu lalu.
Pewarnaan dari bahan alami kali ini memanfaatkan beberapa limbah yang berada di sekitar masyarakat. Seperti halnya daun ketapang, kulit kelapa, daun jati, kulit manggis, jengkol, enceng-enceng, kangkung-kangkungan atau kerangkong, dan masih banyak bahan lainnya.
Menurut Hary, batik menggunakan pewarna alam memiliki daya jual tinggi. Kisaran harga jualnya pun hampir menembus angka Rp 2 juta per lembar. Sementara Merdi Sihombing berujar, jika kain batik menggunakan pewarna alami banyak diminati oleh pasar luar negeri.
"Ini sangat luar biasa. Batik Banyuwangi itu kan ada yang berdasarkan pagu filosofi. Dulu ada sekitar 22 motif, sekarang ada tambahan sekitar 40 motif. Kemudian saya ciptakan versi kedua yaitu motif dengan destinasi wisata dan alam," jelas Hary kepada Merdeka Banyuwangi beberapa waktu lalu.
Pelatihan yang berlangsung selama lima hari tersebut merupakan program Kementerian Perindustrian terkait dengan Fashion Suwarna Festival tingkat Nasional yang akan dilaksanakan pada 8 Oktober 2016. Fashion Suwarna Festival 2016 merupakan pagelaran nasional yang memasuki tahun keempat.
Selang sehari kemudian, pada tanggal 9 Oktober 2016, Banyuwangi menggelar event Banyuwangi Batik Festival (BBF). Pagelaran Fashion Suwarna Festival nantinya berlokasi di Pendopo Banyuwangi. Sementara BBF berada di Taman Blambangan beserta pameran batik yang digelar dari tanggal 6 sampai 9 Oktober 2016.
"Harapannya adanya batik dengan warna-warna alam ini muncul minat dari wisatawan mancanegara untuk pariwisata Banyuwangi. Dengan adanya batik destinasi wisata seiring meningkatnya destinasi wisata Banyuwangi," kata Hary penuh keyakinan.