1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Pelaku tour and travel di Banyuwangi harus paham segmen wisatawan

"Profit penting, tapi tolong dijaga Banyuwangi, kami sudah mati-matian membangun Banyuwangi".

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas . ©2018 Merdeka.com Editor : Endang Saputra | Kamis, 08 November 2018 14:27

Merdeka.com, Banyuwangi - Pelaku usaha tour and travel di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur diminta memahami segmen wisatawan sehingga bisa memberikan paket-paket yang tepat pada masing-masing kelas pengunjung. Hal itu disampaikan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam sebuah pertemuan bersama ratusan pelaku wisata dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Rabu (7/11).

Dia mengatakan segmentasi wisatawan bermanfaat untuk menyesuaikan harga dan destinasi-destinasi yang dipilih. Pemilihan segmen yang tepat kepada wisatawan kelas atas akan menghindari muncul citra buruk Bumi Blambangan, padahal yang terjadi hanya salah pilih destinasi.

"Profit penting, tapi tolong dijaga Banyuwangi, kami sudah mati-matian membangun Banyuwangi. Saya sendiri seperti tidak punya waktu karena banyaknya kegiatan (kepemerintahan), kami sering bekerja hingga malam," kata Anas.

Sebaliknya bila agen wisata berhasil memberikan pelayanan dan memilihkan destinasi wisata yang tepat, wisatawan kelas atas akan menceritakan citra baik Banyuwangi dan menjadi endorser-endorser hingga mendatangkan tamu-tamu lain. Sehingga meskipun harga untuk perjalanan wisata kelas atas menjadi lebih tinggi, Anas meminta agen wisata Banyuwangi menyeleksi dan memilih destinasi unggulan saja.

"Kalau anda ada kerjasama dengan tour and travel Surabaya atau kota besar lainnya, anda harus tegas mematok harga. Daripada harga dibuat rendah, tapi wisatawan tidak puas dan bercerita kepada orang lain," ujar Anas.

Hal itu disampaikannya berdasarkan beberapa keluhan yang didengarnya secara tidak sengaja di beberapa hotel di Banyuwangi. Beberapa mengatakan puas telah berkunjung ke destinasi-destinasi di Banyuwangi, dan beberapa wisatawan lain mengatakan tidak puas serta menyampaikan keluhan-keluhan.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi Muhammad Yanuar Bramuda mengatakan, akan menyeleksi dan mempublikasi usaha jasa wisata yang direkomendasikan. Selain memudahkan wisatawan memilih tour and travel yang bagus, juga untuk menghindarkan citra buruk daerah yang disebabkan pelayanan jelek beberapa usaha perjalanan wisata itu.

Pasalnya ada juga usaha jasa tour and travel online yang ternyata melakukan penipuan dan kabur saat tanggal pelaksanaan perjalanan. Misalnya penipuan yang dialami 30 orang wisatawan dari Jakarta saat gelaran Jazz Gunung Ijen beberapa waktu lalu.

"Kami juga akan menggelar pelatihan-pelatihan untuk pelaku wisata. Terutama driver, karena mereka yang pertama kali menemui wisatawan dan harus mengajak mereka ngobrol," katanya.

 

(ES) Laporan: Ahmad Suudi
  1. Pariwisata
  2. Abdullah Azwar Anas
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA