"Saya berpesan agar penyebaran isu melalui Whatsapp dan medsos untuk dijaga. Pilgub tidak boleh mengganggu ketenangan dan ketentraman".
Merdeka.com, Banyuwangi - Kepolisian Resor (Polres) Banyuwangi menggelar pelaksanaan simulasi pelaksanaan pemilihan kepala daerah di seputar Taman Sritanjung, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (11/5). Proses pemilihan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur diperagakan dari masa kampanye sampai masa pasca pemilihan.
Diperlihatkan juga berbagai potensi masalah dalam simulasi kolosal yang melibatkan ratusan anggota Polisi, TNI, polisi pamong praja, petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU), hingga anjing pelacak milik Tim K9 Polres Banyuwangi. Puncaknya setelah diumumkan kemenangan salah satu calon, dan pendukung calon lain tidak terima hingga berbuat anarkis.
Kepolisian menanganinya dalam beberapa lapis peredaman, dari pagar barisan polwan dan anggota pengendalian masyarakat (Dalmas), pelepasan anjing pelacak yang telah terlatih menyerang perusuh, hingga penggunaan mobil water canon untuk menghalau masa yang anarkis tersebut. Proses demokrasi yang dalam simulasi diceritakan berada di Desa Minak Jinggo, Kecamatan Sritanjung, Kabupaten Blambangan, Provinsi Tawang Alun ini berakhir ketika masa yang anarkis memilih damai.
Sebelumnya juga digelar deklarasi pilkada aman yang ditandatangani pihak kepolisian Banyuwangi, pemerintah daerah Banyuwangi, TNI angkatan darat dan laut Banyuwangi, serta tim sukses pendukung pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Khofifah Indar Parawansa - Emil Elestianto Dardak, maupun pendukung paslon nomor utrut 2, Saifullah Yusuf - Puti Guntur Soekarno.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam pidatonya, mengatakan mendukung KPU, kepolisian dan tim sukses para calon Pilkada Jatim untuk menjalani proses pilkada dengan aman dan tentram. Dia mengatakan dalam upaya pemenang pasangan calon (paslon) yang didukungnya, tim sukses tidak perlu menebarkan fitnah melalui media sosial.
"Saya berpesan agar penyebaran isu melalui WA (Whatsapp) dan medsos untuk dijaga. Pilgub tidak boleh mengganggu ketenangan dan ketentraman di Banyuwangi," kata Anas.
Terkait simulasi yang digelar, Kapolres Banyuwangi AKBP Donny Adityawarman, mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi dan perbaikan dalam upaya pengamanan pilkada. Pihaknya menggelar simulasi juga untuk memperlihatkan kesiapan kepolisian dalam melindungi proses pemilihan yang digelar KPU.
"Untuk menunjukkan bahwa kita mampu menjalankan tahapan-tahapan pemilukada, sesuai dengan yang sudah ditetapkan," kata dia.
Saat ini dinyatakan belum ada titik-titik kerawanan masalah dalam gelaran Pilkada Jatim yang rencananya dilaksanakan tanggal 27 Juni 2018. Namun pihaknya telah menyiapkan 2/3 personel, yakni sebanyak 800 orang, sebagai perkuatan. Sedangkan sisanya bertugas sebagai pemangku wilayah yang memantau kawasan tugas masing-masing.
"Seluruh personil kita siagakan, termasuk nanti ada perbantuan dari TNI, Satpol PP maupun ormas samping yang akan kita gunakan tenaganya," katanya.