1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Putri bungsu Soekarno perkuat kualitas pendidikan di Banyuwangi

"Saya sebagai anak bungsu Soekarno, senang sekali di acara hari ini, kalau beliau masih hidup pasti mau hadir".

Karina Kartika Sari. ©2018 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Selasa, 20 Maret 2018 13:15

Merdeka.com, Banyuwangi - Karina Kartika Sari, pendiri yayasan Kartika Sari Foundation (KSF) memperpanjang kerjasama penguatan kualitas pendidikan dasar untuk anak-anak di Kabupaten Banyuwangi. Kartika, dikenal sebagai cucu dari mantan Presiden Republik Indonesia pertama, Ir. Soekarno, anak dari istri yang kelima Ratna Sari Dewi Soekarno.

KSF ini sebuah yayasan yang fokus dalam pendidikan sekolah dasar, kebudayaan, Ibu dan anak yang berkantor di Belanda. KSF, sudah memberikan materi kepada 71 kepala sekolah dan pengawas, bagaimana mendidik anak-anak melalui kepala sekolah selama setahun terakhir.

KSF tertarik membantu pendidikan di Banyuwangi karena dinilai punya komitmen untuk mengembangkan pendidikan di daerahnya.

"Sistem mengajar bukan hanya guru yang berdiri di antara anak-anak. Tetapi bisa jadi fasilitator untuk pengajaran yang menyenangkan, efektif dan efisien," kata Kartika saat menemui Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Pendopo Sabha Swagata Blambangan.

Dia menambahkan, sebagai anak bungsu dari Soekarno yang sangat peduli dengan pendidikan di Indonesia, akan melanjutkan melalui KSF. Selama ini, KSF yang berkantor di Belanda, baru mengembangkan pendidikan di tiga daerah di Indonesia yang dinilai punya komitmen tinggi dengan pendidikan.

"Saya sebagai anak bungsu Soekarno, senang sekali di acara hari ini, kalau beliau masih hidup pasti mau hadir, karena beliau sangat mengutamakan pendidikan. KSF akan mendukung priooritas daerah yang bersih, mendukung Surabaya, Jakarta, dan sekarang untuk Banyuwangi," ujar Kartika.

Selama setahun terakhir, KSF sudah memberikan pelatihan untuk 71 kepala sekolah dan pengawas di Banyuwangi, dan akan diperpanjang.

"Kami janji akan tetap mau bekerjasama bukan hanya setahun, tapi selama beberapa tahun, untuk pengembangan SDM di Banyuwangi," kata dia.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan, selama ini, prioritas pendidikan di Banyuwangi jadi hal yang paling dioptimalkan. Seperti program Banyuwangi Mengajar hingga beasiswa Banyuwangi Cerdas untuk siswa dan mahasiswa cerdas yang kurang mampu.

Tahun ini, pihaknya mengalokasikan Rp 1,04 triliun dari total Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sejumlah Rp 3 triliun.

Anas mengatakan, untuk mengubah metode pendidikan berkualitas yang merata dan menyenangkan di Banyuwangi saat ini pihaknya telah bekerjasama dengan ruangguru.com. Sebuah model berbasis teknologi yang bisa diikuti semua anak dengan cukup membuka aplikasi.

"Kami baru sinergi dengan ruang guru.com, saat ini membernya sudah 7 juta anak. Guru hebat dikumpulkan, Anak-anak bisa belajar dengan hanya membuka aplikasi. Dia membuat anak juga ketagihan belajar, karena dibuat mudah. Di india, sistem seperti ini sudah berjalan. Guru supaya fokus ke pengasuhan, agar tidak disibukkan ke konten pelajaran," kata dia.

Dari situ, Anas mengucapkan terimakasih kepada KSF yang telah memilih Banyuwangi untuk membantu penguatan kualitas pendidikan di daerah.

"PR kami bagaimana mempercepat akses pendidikan ke semua lini. Sementara guru terbaik banyak yang di kota. Ditempatkan di desa, maunya dipindah di kota," katanya.

Model pendidikan di Banyuwangi, diarahkan guru hanya jadi fasilitator puluhan karya hasil siswa sekolah dasar di Kabupaten Banyuwangi ditampilkan dengan rapi di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Selasa (20/3). Karya tersebut, merupakan hasil dari model metode pendidikan yang dilatih oleh yayasan Kartika Sari Foundation.

(ES/MUA)
  1. Pariwisata
  2. Abdullah Azwar Anas
  3. Pendidikan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA