Secara keseluruhan, angka kecelakaan di Banyuwangi tidak terlalu tinggi.
Merdeka.com, Banyuwangi - Angka kecelakaan di Jawa Timur tercatat meningkat, dari 23.070 kejadian di tahun 2016 menjadi 24.500 pada tahun 2017. Angka kecelakaan lalulintas tertinggi dimiliki Kabupaten Malang, sedangkan di jalur pantura ada Kabupaten Tuban dan Lamongan.
Direktur Lalulintas Polda Jatim Kombes Pol Hari Wahono mengimbau masyarakat mewaspadai titik-titik terbanyak terjadi kecelakaan atau black spot. Hal itu disampaikan setelah acara Safari Keselamatan Berlalulintas untuk pelajar, mahasiswa dan club motor di hall Hotel Santika Banyuwangi, Selasa (20/3).
"Rata-rata di setiap kabupaten ada titik-titik black spot-nya," kata Hari.
Dia mengatakan, Banyuwangi sendiri memiliki angka kecelakaan yang tidak terlalu tinggi. Kabupaten yang berada di ujung timur Pulau Jawa itu memiliki 3 titik black spot, di Kecamatan Wongsorejo, Kabat dan Genteng.
Pihak kepolisian memasang tanda-tanda di masing-masing titik black spot agar masyarakat mudah mengetahui. Tandanya berupa rambu-rambu, spanduk atau papan imbauan.
"Sebagai upaya pencegahan kita juga melakukan atensi terhadap titik-titik khusus atau black spot dengan memberikan rambu-rambu di situ," kata Hari lagi.
Dia juga menjelaskan meski angka kecelakaan naik, angka korban kecelakaan meninggal dunia ternyata turun. Dari 5.700 jumlah korban meninggal di tahun 2016, menjadi 5.500 di tahun 2017.
"Faktornya masih didominasi faktor manusia. Kalangan karyawan swasta dan pelajar serta mahasiswa menjadi yang terbanyak mengalami kecelakaan lalulintas," katanya.