Festival ini juga sekaligus untuk mewadahi kreativitas pelajar yang bermusik dengan nuansa religi.
Merdeka.com, Banyuwangi - Di bulan Ramadan ini, Banyuwangi Festival 2017 terus menghadirkan beragam even. Festival Hadrah digelar yang diikuti ratusan pelajar se Jawa - Bali.
Sebanyak 152 grup pelajar dari tingkat SMP/MTs hingga SMA/MA dari 25 daerah unjuk kebolehan menampilkan kepiawaiannya memainkan musik hadrah. Festival yang sudah memasuki tahun kedua ini digelar selama dua hari, 10-11 Juni di halaman kantor Pemkab Banyuwangi.
Bupati Anas mengatakan, Festival Hadrah ini kembali digelar untuk terus mendorong beragam kreativitas pelajar terutama sektor keagamaan agar tumbuh kreatif baru. “Festival ini juga bisa menumbuhkan semangat bagi anak-anak muda untuk terus berkarya, mereka bisa menyalurkan dan mengeksplore bakat musik Islaminya di ajang ini,” kata Anas ketika membuka Festival.
Bagi Anas, festival ini juga sekaligus untuk mewadahi kreativitas pelajar yang bermusik dengan nuansa religi. Ini juga bisa sebagai sarana konsolidasi dan silahturahmi antar pelajar. Apalagi potensi bermusik hadrah di lingkungan pelajar saat ini mulai cukup besar. Kesenian hadrah merupakan salah satu kesenian khas islami yang selalu mendapat tempat di hati umat Islam. Seni ‘terbang’ yang berirama menghentak, rancak, dan variatif membuat kesenian menjadi alternativ baru bagi anak muda dalam bermain musik. Hingga detik ini hadrah yang berasal dari kota Banjar ini mulai banyak diminati pelajar dan bahkan menjadi ekskul di sekolah-sekolah, pondok pesantren maupun sejumlah perguruan tinggi.
Festival Hadrah tahun sengaja digelar di lingkungan pemkab agar masyarakat dan anak-anak nyaman selama menyaksikan festival. Karena selain lingkungan yang sejuk dan rimbun, anak-anak bisa sambil ber –wifi –an yang free akses. Mereka juga bisa melakukan kegiatan ibadah Ramadhan seperti tadarus Al-Quran atau sholat di masjid pemkab.
Bagi sebagian peserta, festival ini sangat menyenangkan. Ratusan pelajar tersebut tampil dengan cantik memainkan beragam musik. Mulai dari musik albanjari, klasik hingga kolaborasi non elektrik (perkusi).
Salah satunya, grup hadrah Al-Huriyah dan Jampiro (Jamiyah Pecinta Rasullulloh) dari SMAN I Glagah. Grup ini menampilkan dua lagu Islami, yakni Nurul Aini dan Habibi Ya Rasullulloh. Mereka memainkan musiknya cukup bagus, perpaduan albanjari klasik dan kolaborasi sangat pas. Simbel dan Keplaknya terasa sekali. “Alhamdulilah, kami bisa memberikan yang terbaik. Biasanya kami hanya menggunakan terbang dan bass, tapi untuk kali ini kami tambah simbel dan bass biar lebih bagus. Mudah-mudahan bisa menang,” kata Izzul Haque, vokal grup hadrah Jampiro.
Meski musik hadrah, acara ini tetap tampil meriah. Setiap peserta membawa supporter, jadi setiap jagoan mereka tampil teriakan dan yel-yel pun menggema.
Usai festival hadrah, Banyuwangi akan langsung menghadirkan festival patrol yang digelar 12 – 13 Juni besok. Di momen Ramadhan ini, juga digelar Banyuwangi Mengaji yang mengajak para pelajar untuk mmebaca dan mempelajari Al-Quran lebih intens.