Di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk sendiri, telah disiapkan 49 unit armada dengan prediksi melayani 1,6 juta penumpang.
Merdeka.com, Banyuwangi - Arus mudik di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk 2017 diprediksi menjadi jalur transportasi paling sibuk di Indonesia setelah Pelabuhan Merak-Bakauheni. Hal ini dilihat dari pertumbuhan pengguna jasa yang terus meningkat setiap tahunnya di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk.
Periode mudik tahun 2016 lalu, pada H-12 hingga H+10, jumlah pemudik roda empat dan lebih dari itu, mencapai 556.612 unit. Kemudian tahun ini diprediksi meningkat menjadi 581. 115 unit.
"Prediksinya naik sekitar 4,5 persen dibandingkan tahun lalu,” ujar Direktur Pelayanan dan Fasilitas PT ASDP Ferry (Persero) Christine Hutabarat dalam jumpa pers di Sukowidi, Kecamatan Kalipuro, Jumat (9/6).
Dari tujuh lintasan pelabuhan yang dikelola PT ASDP Ferry, seperti Merak-Bakauheni, Ketapang-Gilimanuk, Padangbai-Lembar, Kayangan-Pototano, Panajam-Kariangau, Bajoe-Kolaka, dan Tanjung Kelian-Tanjung Api-api telah disediakan 191 unit Kapal Roro, dan 42 unit dermaga dengan prediksi melayani 5 juta penumpang.
Sementara untuk di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk sendiri, telah disiapkan 49 unit armada dengan prediksi melayani 1,6 juta penumpang. Terutama mulai H-10 sampai H+15. Dibandingkan tahun 2016 yang masih mencapai 1,5 juta penumpang dengan 222 ribu kendaraan roda dua dan empat mencapai 203 ribu.
"Di pelabuhan Ketapang-Gilimanuk armada tahun lalu sebanyak 39 dengan 9.711 trip, periode mudik tahun sekarang disiapkan 49 dengan 12.721 trip," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Gilimanuk Arief Moljanto menambahkan, jumlah pengguna jasa roda dua lebih banyak di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk sejumlah 235 ribu, dibandingkan Merak-Bakauheni 106 ribu.
"Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk menjadi pantauan nasional peerintah. Merak Bakauheni yang terpadat, tapi dari data roda dua lebih banyak ternyata di sini (Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk)," ujarnya.
Dari situ, pola sandar kapal akan diatur dengan pola manajemen sangat padat mulai H-4 sampai H-1. Dari lama sandar sebelumnya satu jam menjadi 45 menit. Dilihat dari jumlah intensitas kepadatan penyeberangan dan volume parkir di Ketapang yang mencapai 1244 kendaraan per jam.
Perayaan Hari Idul Fitri yang diperkirakan jatuh pada Minggu (25/6), diprediksi puncak arus mudik jatuh pada H-3, Kamis (22/6).