Mereka ditampung di Graha Rehabilitasi Sosial milik pemerintah daerah.
Merdeka.com, Banyuwangi - Pemkab Banyuwangi menyiapkan sejumlah langkah peningkatan kualitas penanganan warga miskin berusia lanjut yang hidup sebatang kara atau warga Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Para warga tersebut ditampung di Graha Rehabilitasi Sosial milik pemerintah daerah.
"Kualitas layanan di tempat ini bakal diperbaiki. Termasuk akan ditambah dengan kehadiran psikolog untuk menemani warga yang ada di tempat ini. Aspek psikologi ini penting karena warga ini sebatang kara, perlu terus dimotivasi, termasuk di sini kan ada kegiatan-kegiatan produktif seperti berkebun. Untuk tim kesehatan saya juga telah minta untuk terus diperbaiki pelayanannya, ada pemeriksaan rutin dan pemberian makanan bergizi," ujar Anas saat mengunjungi Graha Rehabilitasi Sosial di Kecamatan Licin, Banyuwangi.
Anas berharap warga aktif melaporkan jika ada tetangganya yang perlu ditampung di Graha Rehabilitasi Sosial. "Jangkauan pemerintah daerah terbatas. Kami perlu laporan jika ada yang harus dibantu, termasuk kalau perlu ditempatkan di Graha Rehabilitasi Sosial. Silakan laporkan ke desa atau kecamatan atau dinas sosial," kata Anas.
Saat berkunjung, Anas berbincang dengan Saniyah, salah seorang nenek yang dirawat di sana. Sambil jongkok memegang tangan nenek tersebut, Anas bertanya, “Sehat, Mbah?”
Saniyah pun menjawab, "Alhamdulillah sehat. Di sini enak, saya kerasan,” katanya.
“Bu Saniyah sudah enam bulan di sini. Beliau dikirim oleh perangkat Desa Olehsari karena sudah tidak punya keluarga,” kata Kepala Dinas Sosial Banyuwangi, Peni Handayani.
Anas melanjutkan bincang santai dengan sejumlah lansia penghuni graha tersebut. Di tempat tersebut, warga lansia sebatangkara itu mendapatkan perawatan yang baik dari para petugas. Selain kebutuhan sehari-harinya tercukupi, kondisi kesehatannya juga terus dipantau. Bahkan, mereka juga diajak berkebun dan rekreasi ke luar graha sekali dalam sepekan.
"Kalau mau makan, kami yang nyuapin. Rambut mereka kami keramasi. Kukunya juga kita potong. Pokoknya kami rawat seperti merawat nenek dan kakek sendiri. Kami juga selalu memantau kondisi kesehatan mereka, " kata Octa Satya Nurmaulida, salah seorang petugas.
Peni menambahkan, tahun ini pihaknya bakal meningkatkan jumlah kamar agar lebih banyak warga lansia yang tertampung. "Kami juga rekrut tenaga rohaniwan untuk memberikan bekal spiritual para penghuni graha,” ungkapnya.