"Biar anak-anak sekolah bisa berangkat dan pulang setiap hari," kata Anas.
Merdeka.com, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi bersama sebagian warga mulai membangun jembatan darurat di bekas terdampak banjir di beberapa desa di Kecamatan Pesanggaran. Jembatan darurat segera dibangun agar masyarakat dapat cepat melakukan aktivitas sehari-hari.
"Sekarang yang darurat kami beresin. Biar anak-anak sekolah bisa berangkat dan pulang setiap hari," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, setelah meninjau lokasi banjir, Senin (15/1).
Setidaknya 4 desa dilaporkan tergenang banjir selama sehari seperti Sarongan, Kandangan, Sumberagung dan Pesanggaran di Kecamatan Pesanggaran. Dari kejadian pada Rabu (10/1) itu ada 5 jembatan yang rusak atau putus di Banyuwangi selatan.
Kepada Merdeka Banyuwangi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Penataan Ruang (PUCKPR) Mujiono mengatakan jembatan yang masih bisa digunakan akan dioptimalkan. Jika tidak bisa barulah akan dibuatkan jembatan darurat dari bambu atau pohon kelapa.
"Ada sebagian yang bisa masuk APBD Induk, ada sebagian yang tidak bisa masuk APBD Induk sehingga kami rencanakan di PAK 2018. Seperti biasa kami mengoptimalkan kondisi riil seperti ini. Kami upayakan yang kondisi darurat kami utamakan di APBD," kata Mujiono.
Banjir terjadi karena hujan deras, membuat air Sungai Gonggo di Desa Ringin Agung, Kecamatan Pesanggaran dan Sungai Kalibaru meluap hingga meluas ke area terdekat. Genangan air tertinggi mencapai 60 sentimeter, namun sekarang mulai surut.